Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rochman-Rochim Diyakini Punya Kelebihan

Kompas.com - 11/04/2011, 22:03 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Keberhasilan tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPST) RSU dr Soetomo Surabaya memisahkan Rochman-Rochim, pasien kembar siam dempet panggul asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur, merupakan kebanggaan tersendiri bagi pasangan Anis Mulyo dan Supinah. Keluarga kurang mampu asal Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, ini kini tidak lagi bingung saat putra ke-4 dan ke-5 mereka masing-masing ingin bergerak ke arah yang berlawanan.

Keberhasilan operasi pemisahan, Sabtu (9/4/2011), memungkinkan  Rochman berbalik ke kanan dan Rochim sebaliknya. Namun, kepuasan Anis dan Supinah masih menyisakan kekhawatiran karena satu-satunya alat kelamin yang dimiliki keduanya terpaksa diberikan kepada Rochim. Karena secara normal, seluruh unsur pendukung, seperti pembuluh darah dan otot, memang lebih mengarah ke Rochim.

Adapun Rochman nanti akan diberi penis buatan, meski alat vital ini tidak akan bisa bekerja sebagaimana mestinya. "Sudah bisa pisah saja, saya sudah sangat bersyukur. Masalah alat vital itu tergantung nanti, yang jelas saya tetap yakin bahwa di balik kekurangan Rochman-Rochim, pasti Tuhan akan memberikan kelebihan," kata Anis.

Bapak lima orang anak ini memang terlihat lebih tegar dari istrinya, Supinah, yang terlihat berkaca-kaca saat ditanya wartawan seusai melihat putranya saat minum susu di ruang ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD Dr Soetomo, Senin (11/4/2011).

Namun, Anis tidak seberani Supinah saat melihat langsung putranya di kamar ICU. "Saya khawatir, mereka (Rochman-Rochim) akan bergerak dan bangun kalau ada saya," kata Anis.

Anis yang bekerja sebagai kuli bangunan itu terpaksa meninggalkan pekerjaannya selama 19 bulan sejak Rochman-Rochim dilahirkan pada 4 September 2009 secara normal. Selama itu, ditemani istrinya, dia mengasuh Rochman-Rochim di ruang khusus anak RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Sementara saudara kandung Rochman-Rochim, yakni Wahyu Budi Asmoro, Wahyu Dwi Widodo, dan Wahyu Diah Astri, selama itu pula tinggal bersama neneknya di Jombang. Dalam sebulan hanya beberapa kali saja Anis menjenguk mereka untuk suatu keperluan atau sekadar melepas rindu.

Anis tidak memiliki firasat apa pun soal kelahiran anaknya kali ini, bahkan kelainan itu tidak mampu dideteksinya sejak dini karena pemeriksaan kehamilan hanya dilakukan oleh seorang bidan. "Kalau kembar, bidannya sudah bilang, tapi kalau dempet belum tahu," katanya.

Untungnya, Anis tidak dibebani biaya operasi karena biaya operasi Rochman-Rochim ditanggung oleh pemerintah melalui Badan Layanan Umum (BLU) RSU Dr Soetomo sampai pasien benar-benar dinyatakan sembuh.

Biaya yang ditanggung pemerintah bukan hanya saat operasi pemisahan, tetapi juga pada biaya pendampingan psikiater saat proses penyembuhan. Kini, kondisi Rochman-Rochim berangsur membaik. Beberapa hari ke depan, jika kondisinya terus membaik, Rochman-Rochim akan dipindahkan dari ruang ICU ke ruang khusus penyembuhan luka.

Kembar siam dempet panggul yang dialami Rochman-Rochim merupakan kasus yang jarang ditemukan. Mereka memiliki satu penis, dua rektum, satu saluran kencing, dan tiga buah zakar.

Baca juga: Petani Tolak Latihan Perang TNI AD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com