Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencegah Tragedi Lewat HT

Kompas.com - 08/04/2011, 03:26 WIB

Mohammad Hilmi Faiq

Pascaletusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara, banyak hal sudah dilakukan berkait mitigasi. Pemkab Karo, misalnya, membagikan handy talkie atau HT kepada para kepala desa untuk sarana peringatan dini.

Jumat (27/8/2010), masyarakat lereng Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, dilanda kepanikan lantaran mendengar gemuruh, disusul asap dari puncak itu. Dua hari setelah itu, Sinabung benar-benar meletus dengan ketinggian semburan awan mencapai 2.000 meter dari puncak gunung. Suara letusan dan gemuruh terdengar hingga radius 15 kilometer.

Bisa dimengerti betapa paniknya masyarakat saat itu. Sebab, sudah delapan generasi gunung setinggi 2.451 meter itu seolah mati, setelah meletus pada tahun 1600-an.

Tak kurang dari 18.194 orang dari 32 desa meninggalkan rumah menyerbu Kabanjahe dan Berastagi.

Sebenarnya, letusan itu tidak mematikan, karena hanya disertai asap dan debu vulkanik. Justru kepanikan itulah yang akhirnya menyebabkan dua warga tewas: satu tertabrak kendaraan saat mengungsi, dan seorang lagi karena serangan jantung.

Kepanikan terus meningkat seiring jumlah pengungsi yang mencapai 30.052 jiwa. Pemerintah Kabupaten Karo pun panik dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan menghadapi gelombang pengungsi sekaligus membayangkan yang akan terjadi dengan Sinabung. Mereka sama sekali tidak berpengalaman menghadapi bencana gunung berapi.

Beruntung warga di Kabanjahe dan Berastagi begitu sigap menampung para pengungsi dan menempatkan mereka di beberapa jambur, sejenis pendopo yang biasa digunakan untuk acara adat.

Masih waswas

Kini, delapan bulan kemudian, Gunung Sinabung sudah kembali tenang dan hanya menyemburkan awan sekitar 50-100 meter. Sesekali masih terdengar gemuruh ringan. Warga pun sudah beraktivitas seperti biasa. Namun, kecemasan masih menghantui, karena sewaktu-waktu aktivitas Sinabung bisa meningkat dan meletus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com