Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sipir di Nusakambangan Justru Terpenjara

Kompas.com - 23/03/2011, 09:28 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Sorotan terhadap perilaku sipir penjara terus mengemuka terkait banyaknya narkoba yang beredar di penjara. Di Jawa Tengah, ternyata tenaga sipir masih kurang, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini disampaikan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jateng Mayun Mataram, Rabu (23/3/2011) pagi.

Mayun Mataram menjelaskan, secara kuantitas jumlah sipir di Jawa Tengah hanya berjumlah sekitar 3.000 orang. Mereka tersebar di 44 LP, 8 Rumah Barang Sitaan (Rubasan), dan 6 Balai Pemasyarakatan (Bapas). Sedangkan jumlah narapidana total di Jawa Tengah lebih dari 10.000 narapidana.

Untuk di Nusakambangan yang memiliki tujuh lapas, jumlah sipir baru berjumlah 400 orang. Idealnya, di Nusakambangan setiap Lapas dijaga oleh 100 sipir. "Itu baru dari sisi kuantitas. Kami sudah sering dan selalu meminta tambahan sipir ke pusat, tapi mungkin pusat memiliki pertimbangan lain sehingga sampai saat ini belum juga di-akomodir," kata Mayun.

Mayun juga tidak memungkiri jika ada sipir yang nakal. Pola pembinaan yang dikembangkan oleh Kanwil Kemenkumham di daerah seringkali berbeda dengan yang di pusat. Pola pembinaan ini sering kali menurunkan kuantitas sipir.

"Kadang ada perbedaan kriteria antara daerah dan pusat. Misalnya dalam peningkatan karier, kami mengusulkan A, B, C dan seterusnya yang secara kepangkatan dan profesionalitasnya sudah memenuhi syarat. Namun, ternyata pejabat yang dipasang justru si X, si Y, si Z. Ini kadang menimbulkan frustrasi sipir yang di bawah," tambah Mayun.

Akibatnya cukup fatal, para sipir tidak ada upaya untuk meningkatkan kapasitas dirinya. Misalnya mendapati serbuk narkoba, tapi oleh pengunjung napi dikatakan gula donat, para sipir itu tidak mengenali. "Peningkatan kapasitas sipir harus sejalan dengan peningkatan karier. Agar tidak jenuh, mereka juga perlu mendapatkan rotasi mutasi secara berkala," tambahnya.

Dicontohkan, untuk para sipir di LP Nusakambangan, mayoritas tidur di kantornya. Merekalah justru yang terpenjara karena tak pernah mendapatkan kesempatan mutasi dan menikmati suasana di luar penjara. Sehingga mereka tidak bisa mengikuti perkembangan informasi dan gampang dibohongi para narapidana atau penjenguknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com