Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Akan Rilis Kasus Cicit Soeharto

Kompas.com - 21/03/2011, 08:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini, Senin (21/3/2011), Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya rencananya akan merilis pengungkapan sabu dengan terduga PAS. PAS adalah anak Ari Sigit Soeharto yang tak lain cucu mantan Presiden Soeharto. Hal ini diungkapkan Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Anjan Pramuka Putra di Jakarta, Minggu (20/3/2011).

Sebagaimana diberitakan, anggota Direktur Narkoba Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menyita sabu sebanyak 0,8 gram saat penangkapan cicit mantan Presiden Soeharto, PAS.

"Masih dalam pengembangan, sabar dulu ya," kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Anjan Pramuka Putra melalui pesan singkat telepon seluler di Jakarta, Minggu.

Anjan menyebutkan, penangkapan anak Ari Sigit itu berlangsung di salah satu kamar Hotel Maharani, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (18/3/2011) dini hari. Ari Sigit adalah anak Sigit Harjoyudanto, putra mantan Presiden Soeharto.

Menurut Anjan, secara keseluruhan petugas menyita sekitar 30 gram sabu dari hasil penangkapan dan pengembangan penyelidikan jaringan narkoba tersebut.

Petugas mengembangkan penangkapan PAS dengan menangkap jaringan narkoba yang memiliki 20 gram sabu.

Sementara itu, kuasa hukum PAS, Sandy Arifin, membantah kliennya memiliki sabu sebanyak 0,8 gram karena barang haram itu bukan dari tangan PAS. Sandy menuturkan, PAS masih menjalani pemeriksaan.

Selain menangkap PAS, petugas juga menangkap tiga orang lainnya dan salah satu oknum polisi perwira menengah terkait kepemilikan sabu tersebut. Anjan enggan menyebutkan kronologi penangkapan keluarga mantan pejabat nomor satu di Indonesia itu karena penyidik masih mengembangkan penyelidikan. Dari informasi yang beredar, polisi menangkap PAS yang diduga masuk dalam jaringan narkoba dengan barang bukti 30 gram sabu dan 500 butir ekstasi. Namun, Anjan menyatakan bahwa barang bukti yang ditemukan polisi saat menangkap tersangka tidak mencapai jumlah itu. "Tidak, sedikit saja," ujar Anjan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com