Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gabah Petani Tinggi, Bulog Ogah Beli

Kompas.com - 17/03/2011, 21:26 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Badan Urusan Logistik Sumatera Utara hingga Maret 2011 belum membeli gabah petani yang ditargetkan tahun ini sebanyak 20.000 ton setara beras akibat harga jual yang masih diatas harga pembelian pemerintah.

"Belum ada juga pembelian, karena harga di petani masih diatas HPP (harga pembelian pemerintah). Harga GKP (gabah kering panen) di petani sekitar Rp 3.700 per kg, sementara HPP Rp 2.640," kata Kasie Humas Bulog Sumut Rusli Siregar di Medan, Kamis (17/3/2011).

Harga di tingkat petani masih tetap tinggi meski tren menurun menyusul masa panen.

Bulog tidak dapat melakukan pembelian diluar ketentuan, meski ada desakan dari berbagai pihak melakukan tindakan itu dengan dalih menghindari petani terjebak ijon.

Untuk menjamin ketersedian stok ditengah tidak bisanya membeli beras petani lokal, menurut dia, Bulog menutupi dengan memasok dari luar Sumut termasuk impor dari Vietnam dan Thailand.

Jumlah beras yang masuk dari Vietnam untuk public service obligation (PSO) sudah sebanyak 109.000 ton dan untuk kepentingan komersil yang berasal dari Thailand sebanyak 69.633 ton.

"Langkah itu membuat stok cukup aman atau ada 87.522 ton per 16 Maret 2011," katanya.

Jumlah itu mencukupi untuk enam bulan alokasi karena kebutuhan rutin di daerah itu berkisar 14 ribuan ton per bulan.

Kepala Dinas Pertanian Sumut M Room S mengakui, dewasa ini sedang terjadi masa panen di berbagai sentra produksi padi.

Soal petani terpaksa menjual padi hasil panennya ke calo atau rentenir, semua itu diluar kewenangan pemerintah.

"Kebiasaan petani melakukan peminjaman uang ke pemilik modal dengan jaminan padi saat panen sangat sulit dihilangkan, karena petani berdalih kesulitan uang baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya atau untuk modal kerjanya," ujarnya.

Pemerintah sendiri sebenarnya sudah berupaya membantu petani mulai dengan memberikan bibit gratis dan pupuk dengan harga bersubsidi.

Langkah pemerintah itu dimaksudkan agar produksi padi dapat dipertahankan dimana tahun ini ditargetkan sebanyak 3,648 juta ton GKP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com