Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Ayam di Bali Resah

Kompas.com - 16/03/2011, 19:03 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Paguyuban Peternak Ayam Bali resah dengan munculnya kembali wabah flu burung yang kali ini di Pulau Jawa. Mereka khawatir pengalaman imbas flu burung di Bali pada tahun 2007-2008 permintaan ayam turun drastis.

Karenanya, peternak meminta pemerintah daerah terus memperketat lalu lintas unggas ke Pulau Dewata. Hingga Rabu (16/3/2011), Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2005 mengenai larangan masuk unggas khususnya dari Jawa masih berlaku.

Ketua Paguyuban Peternak Ayam Bali (PPAB) I Ketut Yahya Kurniadi mengakui pengalaman beberapa tahun lalu di Pulau Dewata yang menyebabkan kematian positif karena flu burung memukul peternak. ”Kami selalu mengawasi ternak dan selalu divaksin. Kami justru takut dengan ayam-ayam potong yang masih lolos masuk ke Bali,” katanya.

Peternak bali yang tergabung dalam PPAB berjumlah 50 peternak. Mereka memproduksi rata-rata 120.000 ekor ayam broiler setiap hari.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali Ketut Sumantra mengakui masih seringnya sejumlah ayam potong lolos di pintu masuk. Menurut dia, lolosnya ayam-ayam tersebut juga faktor dari kelihaian pemasok yang menutup sedemikian rupa kontainernya, selain faktor kelalaian petugas.

Namun, ia menjelaskan pihaknya sudah bekerja sama dengan Balai Karantina I Denpasar dalam pengawasan lalu lintas unggas. Pihaknya juga memaksimalkan pemberian biosekuriti kepada peternak unggas di Bali.

Sementara Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Saiful Muhtadin menegaskan, pihaknya terus mengupayakan pengawasan lalu lintas unggas dan produknya secara optimal. Hanya saja ia mengawasi di Bandara Internasional Ngurah Rai dan Pelabuhan Gilimanuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com