Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Perusahaan Kayu Lapis Kesulitan Bahan

Kompas.com - 16/03/2011, 04:52 WIB

PENAJAM, KOMPAS.com — Perusahaan-perusahaan kayu lapis di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terancam gulung tikar akibat semakin sulit mendapat bahan baku dan mahalnya biaya operasional.

Jika perusahaan tutup, ratusan karyawan terancam mengalami pemutusan hubungan kerja. Setelah PT Icti Kartika Utama, termasuk perusahaan kayu terbesar di Kalimantan Timur, tutup pada Desember 2010 lalu, kini tinggal 12 perusahaan kayu lapis di kabupaten itu. Namun, semua perusahaan tersebut mengalami masalah.

"Sudah ada perusahaan yang tidak bisa berproduksi tiap hari, dan kalau toh beroperasi, sudah tidak optimal. Ini tentu berimbas ke pengupahan karyawan," ujar Sorijan Sihombing, Pelaksana Harian Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten PPU, Selasa (15/3/2011).

Dalam kurun waktu 2009-2010, sudah 18 perusahaan kayu lapis di Kaltim yang tutup, termasuk PT Icti, yang total mempekerjakan 30.000 karyawan. Sementara sekarang hanya di Penajam, dari 12 perusahaan tersisa yang terancam gulung tikar itu, terdapat setidaknya menampung 900 tenaga kerja.

Terpisah, Arifin, Kepala Bagian Umum PT Inne Donghwa, perusahaan kayu lapis di Patilangau, Penajam, mengutarakan, sejak lima tahun lalu sulit mendapat bahan baku. Kalaupun tersedia, tak terlalu bagus kualitasnya.

Jika dulu bisa mengandalkan pasokan dari Kalimantan, kini kayu-kayu berasal dari Maluku dan Papua. Semakin jauh mencari, semakin mahal biaya transportasi.

"Ada empat perusahaan satu grup dengan kami, yang memasok ke kami, yakni di Riau, Kalimantan Tengah, Papua, dan Balikpapan. Namun, tahun 2009 perusahaan di Riau sudah tutup. Kalau ditanya mengapa masih ada yang bertahan, ya ditahan-tahankan," kata Arifin.

Arifin tidak merinci penurunan produksi kayu. Ia hanya menyebut semua perusahaan kayu terimbas tak hanya dari soal bahan baku. Namun, juga kebijakan pemerintah yang makin ketat menyorot bisnis kayu, serta munculnya industri sejenis di negara-negara tetangga.

Sorijan mengusulkan kepada perusahaan-perusahaan kayu agar mengalihkan ke bidang usaha lain, seperti perkebunan, sehingga potensi PHK karyawan dapat ditekan. Terhadap hal itu, Arifin belum bisa memperkirakan apakah perusahaan akan beralih ke bidang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com