Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Bawang Merah hingga April

Kompas.com - 03/03/2011, 04:24 WIB

Brebes, Kompas - Impor bawang merah diperkirakan akan berlangsung hingga April mendatang. Kegiatan yang rutin dilakukan setiap kali produksi dalam negeri menurun ini dipastikan tidak akan bisa dimanfaatkan spekulan, karena bawang merah yang diimpor bawang rogolan atau tanpa tangkai. Bawang ini tidak bisa disimpan lama.

”Impor bawang sudah sesuai aturan Menteri Pertanian Nomor 18 Tahun 2008, yaitu berupa bawang rogolan,” kata Kepala Bidang Agribisnis Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Brebes Gatot Rudiono, Rabu (2/3) di Brebes, Jawa Tengah.

Bawang merah impor masuk ke Brebes sejak Januari, dengan volume 840 ton per pekan. Saat ini, produksi bawang merah dari Berebes tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun daerah lain. Brebes memasok sekitar 35 persen kebutuhan bawang merah nasional.

Safian (45), pedagang bawang merah di Brebes, mengatakan, impor bawang merah ke Brebes biasanya mulai Desember hingga April tahun berikutnya, saat produksi merosot. Sebaliknya, pada September hingga November, dia bisa mengekspor bawang merah melalui importir di Jakarta karena saat itu produksi bawang merah Brebes melimpah.

”Pada 2010, saya mengekspor sekitar 300 kontainer atau sekitar 8.400 ton bawang merah dari Brebes,” kata Safian.

Di Semarang, Direktur jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan, impor barang konsumsi hanya sementara untuk menstabilkan harga. Salah satu cara untuk mengurangi impor adalah dengan meningkatkan produksi dalam negeri.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Brebes, Masrukhi Buchro, mengatakan, pemerintah seharusnya membantu petani meningkatkan produktivitas, serta menciptakan rutinitas produksi secara memadai. Dengan demikian, impor bisa dihindari.

Di Jawa Barat, Koordinator Jaringan Petani Bawang Merah Cirebon, Anwar (42), berharap pemerintah memberikan penyuluhan tentang cara-cara pengolahan lahan yang tepat agar petani bawang dapat menghadapi cuaca ekstrem. (wie/uti/rek)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com