Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Dampak Merapi Mulai April

Kompas.com - 02/03/2011, 04:00 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Program rehabilitasi dan rekonstruksi dampak kerusakan erupsi Gunung Merapi mulai dilaksanakan April mendatang hingga 2013. Program itu akan dilaksanakan menyeluruh meliputi lima sektor yaitu perumahan dan permukiman, infrastruktur, perekonomian, sosial, dan masalah-masalah lintas sektor seperti kesejahteraan warga terdampak erupsi.

Kepala Seksi Rehab Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Arus Horizon, mengatakan, bulan April sengaja dipilih karena saat itu diperkirakan sudah memasuki musim kemarau dan tidak lagi terjadi banjir lahar dingin.

"Karena banjir lahar dingin tidak lagi mengancam, maka diperkirakan pada April itu, kami dan pemerintah di dua kabupaten lainnya yang terdampak erupsi, dapat benar-benar memfokuskan diri melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi," ujarnya, Selasa (1/3/2011).

Di Jawa Tengah, tiga kabupaten terdampak adalah Magelang, Boyolali, dan Klaten dengan jumlah masyarakat terdampak mencapai 43.093 jiwa.

Nilai kerusakan dan kerugian akibat erupsi Gunung Merapi di tiga kabupaten tersebut mencapai Rp 2,285 triliun. Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajukan permohonan bantuan dana untuk memperbaiki kerusakan, Rp 518,745 miliar.

Bantuan dana ini diusulkan diberikan secara bertahap, pada tahun 2011 Rp 333,171 miliar, tahun 2012 Rp 101,349 miliar, dan tahun 2013 Rp 84,225 miliar.

Sebelum dana tersebut digulirkan dan program rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai, kehidupan masyarakat terdampak akan tetap dibantu dengan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 14,485 miliar. Dana ini sudah disalurkan BNPB melalui dinas sosial masing-masing kabupaten.

Muslim, warga Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, mengatakan, sejak pulang dari pengungsian pada Desember lalu, dia dan keluarga sama sekali tidak memperoleh bantuan apa pun dari pemerintah.

Sembari menunggu tanaman salak yang rusak kembali panen, sebagian besar masyarakat akhirnya sampai sekarang masih mengandalkan sisa-sisa bantuan dari donatur. Selain itu, mereka pun kesulitan memperoleh air bersih karena seluruh pipa yang menyalurkan air bersih, jebol diterjang lahar dingin.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com