Kinerja BPBD Jateng Terbaik di Indonesia

SEMARANG, KOMPAS.com - Upaya keras satuan tugas dalam penanganan para korban bencana Gunung Merapi, Jawa Tengah, telah menghantarkan Badan Penanggulangan Bencana D aerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan utama dari Badan Penanggulangan Bencana Pusat.

Ketua Umum Pelaksana Harian BPBD Jateng, Priyantono Djarot Nugroho, Senin (28/2/2011) mengabarkan, penghargaan utama ini begitu penting artinya karena dipersembahan bagi relawan dan satgas, yang telah berjuang dalam mengamankan dan mengevakuasi warga di daerah bencana Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Boyolali dan kabupaten Klaten.

Penghargaan yang diperoleh BPBD J ateng sebagai terbaik di Indonesia ini makin memacu untuk terus berkarya demi kemanusiaan. Tugas penanganan bencana ketika erupsi Gunung Merapi mulai 26 Oktober 2010 sampai banjir lahar dingin medio awal Februari 2011 menjadi pelajaran hidup paling berharga demi bekal tugas ke depan, ujar Djarot Nugroho.

Dalam peristiwa erupsi Gunung Merapi, di wilayah Jateng yang meliputi Kabupaten M agelang, Boyolali dan Kabupaten Klaten maupun Provinsi DI Yogjakarta tercatat terdapat 218 warga meninggal, lebih 600 orang luka-luka dan tak kurang 198.000 jiwa lebih telah mengungsi.

Untuk bencana banjir lahar dingin Gunung Merapi juga menyebabkan 246 rumah rusak berat dan roboh, lima sarana pendidikan rusak, sarana kesehatan juga rusak 29 jembatan ambruk dan empat unit bangunan dam sabo (dam penahan banjir) juga rusak.