Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadup Diusulkan hingga Desember 2011

Kompas.com - 26/02/2011, 18:35 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Sleman mengusulkan pemberian jaminan hidup bagi korban erupsi Gunung Merapi yang awalnya hanya satu bulan diperpanjang hingga Desember 2011. Sebab, pemberian jadup sangat dibutuhkan untuk menopang perekonomian 2.613 keluarga korban erupsi Merapi yang hingga saat ini belum stabil.

"Pemberian jadup diharapkan mampu memperpanjang harapan hidup para korban. Kami berharap pemerintah pusat bersedia memperpanjang pemberian jadup," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Sabtu (26/2/2011), di hunian sementara (huntara) Plosokerep, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman.

Menurut Sri Purnomo, sejak 21 Januari 2011, Pemerintah Kabupaten Sleman telah menyalurkan jadup berupa uang Rp 5.000 per orang per hari, beras sebanyak empat ons per orang per hari, dan lauk-pauk kepada 680 keluarga korban erupsi Merapi. Jumlah ini baru sekitar 60 persen dari total seluruh korban erupsi Merapi di Sleman yang sebanyak 13.063 jiwa.

"Pemberian jadup akan terus kami lakukan secara bertahap kepada seluruh korban. Karena situasi ekonomi mereka masih memprihatinkan, pemberian jadup kami usulkan diperpanjang hingga Desember 2011," ucap Sri.

Menanggapi hal itu, Menteri Sosial Salim Segaf Al'Jufrie saat mengunjungi korban erupsi Merapi di huntara Plosokerep mengatakan, pemberian jadup akan terus dilakukan selama masa tanggap darurat berlangsung. Menurutnya, masa tanggap darurat Merapi hingga sekarang masih terus diperpanjang mengingat lamanya proses pemulihan pasca-erupsi Merapi.

Bantuan modal

Untuk menopang ekonomi korban erupsi Merapi, Kementrian Sosial memberikan bantuan modal Rp 1,26 miliar kepada 63 kelompok usaha bersama (Kube) korban Merapi. Masing-masing Kube yang terdiri dari 10 keluarga mendapat bantuan modal Rp 20 juta. Melalui pemberian modal ini diharapkan korban erupsi Merapi bisa mandiri secara ekonomi.

Di lima hunian sementara korban Merapi, kini mulai berkembang beberapa Kube yang mulai membuka usaha baru. Beberapa usaha yang dikembangkan, antara lain produksi keripik pisang, jadah tempe, sablon kaus, penjualan compact disk erupsi Merapi, hingga pembuatan kerajinan tangan batu cobek.

Selain pengembangan Kube, pemberian bantuan juga ditujukan kepada para lansia korban erupsi Merapi yang jumlahnya mencapai 200 orang. Setiap lansia mendapatkan jaminan sosial sebesar Rp 300.000 per bulan selama satu tahun.

"Kami juga mengusulkan pemberian bantuan kepada para penyandang cacat, tetapi hingga saat ini belum terwujud. Sementara itu, sebanyak 292 korban tewas Merapi telah mendapat santunan Rp 2 juta per orang dan masih tersisa 100 korban tewas lainnya yang belum mendapat santunan karena data ini baru kami peroleh akhir-akhir ini," papar Sri Purnomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com