Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrakan Beruntun Renggut 6 Nyawa

Kompas.com - 25/02/2011, 16:06 WIB

TEMANGGUNG, KOMPAS.com — Tabrakan beruntun yang terjadi kemarin petang di Jalan Parakan-Kendal Dusun Saren, Desa Bejen, ternyata disebabkan rem truk pengangkut pasir bernomor polisi W 8891 UY blong.

Kepala Polres Temanggung AKBP Kukuh Kalis di Temanggung, Jumat (25/2/2011), mengatakan, tabrakan beruntun yang melibatkan dua truk dan sebuah mobil Mitsubishi L300 menyebabkan 6 orang tewas dan 10 orang lainnya luka-luka.

Enam korban yang tewas adalah Wasini (52), Abdul Rozak (9), Nurijati (27), Muyasaroh, Sumiyatun, dan Biah (36). Adapun 10 korban yang mengalami luka-luka, yaitu Rumiyati, Yuni, Munah, Watini, Tukilah, Suprapto, Akomadin, Khodriyah, Andita, dan Hariyati.

"Biah merupakan korban terakhir yang ditemukan dalam keadaan tewas. Ia ditemukan pada Jumat dini hari," kata Kukuh.

Ia menjelaskan, truk pengangkut pasir yang dikemudikan Latif, warga Mojokerto, Jawa Timur, melaju dari arah Parakan dan di jalan menurun Dusun Saren, Desa Bejen, Temanggung. Truk itu menabrak Mitsubishi L 300 bernomor polisi H 8437 CC yang melaju di depannya.

Minibus tersebut membawa rombongan warga Getas Blawong, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, seusai menghadiri resepsi di daerah Wonosobo. Minibus oleng ke kiri dan menabrak pembatas jembatan lalu terguling. Beberapa korban terjatuh ke Sungai Krengseng.

"Waktu itu kondisi jalan gelap dan berkabut. Karena jalan menurun, truk yang remnya blong terus melaju lalu bertabrakan dengan truk bernomor polisi AA 1869 AE yang dikemudikan Suprapto dari arah Kendal," katanya.

Menurut Kukuh, petugas masih memeriksa secara intensif sopir truk yang mengalami rem blong. Namun, belum menetapkannya sebagai tersangka. "Kondisi sopir masih shock, jadi belum ditetapkan sebagai tersangka. Masih dilakukan pemeriksaan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com