Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi Kali Lamong Ditunggu

Kompas.com - 18/02/2011, 04:13 WIB

Kali Lamong dalam beberapa tahun terakhir menjadi populer. Sungai sepanjang 131 kilometer itu setiap tahun membuat sengsara puluhan ribu warga di sepanjang alirannya, dari Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, hingga Surabaya.

Seperti di daerah lain, banjir selalu diakibatkan oleh ulah manusia, baik itu di hulu, hilir, maupun daerah bantarannya. Oleh sebab itu, upaya penertiban daerah bantaran, pengerukan, normalisasi, dan tentu rehabilitasi hutan haruslah menjadi prioritas penanggulangannya.

Kali Lamong berhulu di gunung kapur perbatasan Desa Gedog, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, dan Sukorame, Kecamatan Ngimbang, di Kabupaten Lamongan dan bermuara di Laut Jawa wilayah Gresik. Dalam perjalanannya, kali ini juga sempat mampir di sejumlah kelurahan di Kota Surabaya, seperti di Kecamatan Pakal dan Benowo.

Di Gresik bagian selatan, luapan Kali Lamong setiap tahun menggenangi dan bahkan merendam wilayah Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti, Wringinanom, dan Kedamean. Juga di kawasan perkotaan Gresik, seperti Sukorejo, Kedanyang, dan Prambangan di Kecamatan Kebomas.

Banjir paling parah memang di wilayah Gresik karena dari 131 kilometer (km) alirannya, sepanjang 54 km di antaranya di wilayah Gresik. Selain pendangkalan dan penyempitan badan sungai, bantaran sepanjang 6 km dari Sedapurklagen hingga Munggugianti; 1 km di Desa Gluranploso di Kecamatan Benjeng; dan 1 km di Morowudi, Kecamatan Cerme, bahkan tanpa tanggul.

Sejumlah tanggul juga kritis karena rusak dan berubah fungsi menjadi permukiman atau tempat usaha.

Apalagi, waduk-waduk di sekitar Kali Lamong yang mestinya berfungsi sebagai retensi atau tempat penampungan sementara air kini sebagian disewakan untuk memelihara ikan atau ditanami.

Permukiman dan industri

Sebelum tahun 1980-an, kondisi Kali Lamong masih normal. Fungsi Kali Lamong berubah seiring perkembangan penduduk dan industri, dengan ditandai banyaknya bangunan di tepi sungai.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik Tugas Husni Syarwanto menyebutkan, di bantaran Kali Lamong yang melintasi Gresik kini terdapat 1.300-an bangunan dan 17 unit industri. Pendangkalan terjadi terus-menerus dengan laju sedimentasi (pengendapan) 12 sentimeter per tahun. Kini pendangkalan bahkan mencapai lebih dari 4 meter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com