Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Putih, Jalan Lahar Dingin dari Merapi

Kompas.com - 11/02/2011, 04:31 WIB

Sonya Hellen Sinombor dan Regina Rukmorini

”Andai saja tak ada karung-karung pasir ini, mungkin ratusan rumah sudah hancur seperti rumah saya,” papar Mudjihardjo (63), warga Dusun Klumpukan, Desa Seloboro, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, seraya menatap gundukan karung plastik putih berisi pasir yang berjejer di pinggir aliran Kali Putih, Kamis (10/2).

Kendati bersifat sementara, tanggul darurat yang terbuat dari karung-karung pasir itu setidaknya menghindarkan warga dari ancaman lahar dingin dari hulu Kali Putih di Gunung Merapi.

Namun, karena kuatnya terjangan lahar dingin, ribuan karung pasir yang disusun warga dibantu relawan dari berbagai desa itu berulang kali jebol. Material berupa air, pasir, dan batuan pun menembus dan menenggelamkan lima rumah di dukuh tersebut.

”Sudah empat kali kami bangun tanggul dari karung pasir. Tapi, karena banjir lahar dingin terlalu besar dan kuat, apalagi bawa batu yang besar-besar, tumpukan karung pasir roboh lagi,” papar Mudjihardjo.

Selain rumah Mudjihardjo, ada empat rumah lain yang diterjang lahar dingin. Material setinggi 2 meter lebih kini menutupi rumah-rumah tersebut, hingga menyisakan puing-puing bagian atap rumah.

Padahal, sebelum banjir lahar dingin kiriman dari hulu Kali Putih datang, jarak rumah Mudjihardjo dengan aliran Kali Putih sekitar 25-30 meter. Saat ini, rumah Mudjihardjo tinggal beberapa langkah dari sungai itu. Bentangan sungai juga makin melebar dari 20-an meter menjadi 50-60 meter.

Terjangan lahar dingin yang begitu menakutkan membuat warga di dusun tersebut berupaya keras menyelamatkan rumah mereka. Maka ketika tanggul dari pasir itu ambrol lagi, warga tak patah semangat. Sejak lahar dingin menerjang, sudah empat kali mereka membangun tanggul sepanjang 50 meter di tepi Kali Putih.

Sebenarnya pemerintah sudah berupaya membuat tanggul menggunakan alat berat. Namun, batu-batu besar membuat tanggul yang belum sempurna jebol lagi. ”Seandainya tak ada karung-karung pasir, tentu kondisinya akan lebih parah,” ujar Sarwiji, koordinator relawan di Dusun Klumpukan.

Upaya mengantisipasi dan membentengi diri dari ancaman bencana juga dilakukan sejumlah warga di Dusun Kemiren, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam. Setiap kali ada hujan, warga langsung bergantian melakukan pengamatan kondisi Kali Putih di lima titik dengan melibatkan 25 warga dusun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com