Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Kepanikan, Ada Titik Solidaritas

Kompas.com - 09/02/2011, 08:40 WIB

KOMPAS.com — Tiga mobil yang terbakar di garasi halaman Gereja Pantekosta di Indonesia di Jalan S Parman, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2011) petang, menjadi saksi bisu kemarahan massa yang tidak puas atas vonis terhadap terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Antonius Richmond Bawengan, di Pengadilan Negeri Temanggung.

Pengurus Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Temanggung, Andrea M Asa, mengatakan, ketika puluhan orang menyerbu gereja, di dalam lingkungan gereja terdapat tujuh pekerja, termasuk ibu dan adiknya yang tinggal di rumah di belakang gereja.

”Massa mendobrak pintu gerbang yang dijaga polisi dan aparat Koramil (Komando Rayon Militer). Mereka juga masuk ke halaman belakang, kemudian merusak dan membakar mobil ini. Saat itu, semua ketakutan karena halaman belakang gereja tak ada pintu keluar,” ujar Andrea sambil menunjukkan mobil yang dibakar massa.

Saat tegang itulah, api berkobar besar seiring dengan terbakarnya mobil. Ketika api membesar, sejumlah pekerja yang putus asa tiba-tiba melihat ada beberapa warga yang tinggal di belakang gereja datang mengulurkan bantuan.

Warga di belakang gereja yang tinggal di Kelurahan Butuh, Kecamatan Temanggung Kota, membantu evakuasi orang-orang yang terjebak di gereja. Karena halaman gereja dan kampung terpisah sungai, warga menggunakan tangga untuk membantu mengevakuasi warga yang terjebak. Alhasil, orang-orang yang ada di dalam gereja itu pun selamat.

Ketua RT 03 RW IV Kampung Butuh, Penjol, mengatakan, saat mengetahui gereja tersebut dibakar, warga spontan membantu evakuasi orang-orang dari kompleks gereja itu. ”Kami hanya ingin menyelamatkan supaya mereka tidak menjadi korban jiwa. Mereka selama ini hidup rukun dengan warga di sini,” ujar Penjol.

Ketua RW IV Kampung Butuh Muh Yatno menambahkan, pengelola gereja aktif dalam pertemuan dengan warga pada tanggal 18 setiap bulan. Kalau ada arisan kampung, warga pengelola gereja juga hadir. Sebaliknya, warga kampung juga hadir apabila pertemuan giliran berupa arisan warga RT 03, bertempat di rumah Andrea M Asa.

GPdI tersebut adalah salah satu dari tiga gereja yang dirusak dan dibakar dalam amuk massa pada Selasa lalu. Dua gereja lainnya adalah Gereja Bethel Indonesia (GBI) serta Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Temanggung.

Warga di sekitar GBI juga membantu memadamkan api yang berkobar di pos satpam dan enam sepeda motor di kompleks gereja tersebut. Gereja ini berada satu kompleks dengan Sekolah Kristen Shekinah di Jalan Supeno, Kelurahan Jampiroso, Temanggung.

Ratusan orang dari kelompok massa mengamuk di lingkungan kompleks sekolah yang hari itu siswanya diliburkan. Petugas sekolah, Sony Zebulon, mengatakan, ratusan orang merusak pos satpam dan mengobrak-abrik kantin. Massa juga merusak tiga ruang kelas di kompleks sekolah yang terdiri dari kelompok bermain, TK, SD, SMP, dan SMA tersebut. ”Petugas satpam dibantu polisi dan anggota TNI yang berjaga tidak mampu menahan aksi massa itu,” ujar Sony.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com