BANYUWANGI, KOMPAS
Ketika hendak mengunjungi Desa Sumberjeruk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/2), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, program tersebut menjadi bagian dari kampanye kementeriannya agar TKI menjadi wirausaha, dan tidak perlu mencari pekerjaan di negeri orang sebagai tenaga informal.
Para TKI nantinya akan menjalani pelatihan budidaya ayam, sapi, dan kambing; usaha konfeksi, menjahit, dan bordir, serta bengkel motor.
Pelatihan itu nantinya tidak hanya diberikan kepada TKI dan keluarganya di Banyuwangi, tetapi juga di 38 kantong TKI, di antaranya Malang di Jawa Timur; Cirebon dan Indramayu di Jawa Barat, dan Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat.
Menurut data Kemennakertrans, per Juli 2010 tercatat Cirebon merupakan daerah kantong TKI paling banyak dengan jumlah 129,717 orang. Selanjutnya Indramayu 95,581 orang; Subang, Jawa Barat, 95,180 orang; Cianjur, Jawa Barat, 89,182 orang.
TKI, menurut Muhaimin, menjadi prioritas perhatian kementeriannya. ”Seperti saat ini, di mana terjadi konflik di Mesir, pemerintah memberikan fasilitas pulang ke Indonesia jika memang ingin pulang,” katanya.
Menurut Muhaimin, jumlah TKI yang masih ada di Mesir diperkirakan mencapai 1.000 orang.