Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabai di Minahasa Selatan Rp 75.000/Kg

Kompas.com - 25/01/2011, 05:12 WIB

AMURANG, KOMPAS.com - Harga cabai merah di Minahasa Selatan (Minsel) hingga Januari 2011 masih di kisaran Rp 25.000 per liter atau Rp 75.000 per kilogram. Meski masih tergolong mahal bagi pembeli, tetapi harga menurun dibanding awal Januari yang mencapai Rp 90.000 per kilogram.

Adri, pedagang di Pasar Amurang, mengatakan, harga selama Januari ini memang masih mahal. Dikatakan Adri, keadaan ini disebabkan pasokan yang masuk masih kurang, meskipun dibanding awal Januari pasokan kali ini lebih mendingan. "Masalah cuma pada pasokan, sekarang memang masih kurang," ucap Adri, Senin (24/01/2011).

Kepala Dinas Pasar Wempi Mononimbar mengatakan, harga kali ini lebih baik dari awal Januari yang seliternya mencapai Rp 30.000 atau setara Rp 90.000 per kilogram. "Sekarang sudah agak turun dibanding awal-awal Januari yang sempat dijual Rp 30.000 per liter," ucapnya.

Menurut Mononimbar, harga yang sudah mulai menurun dari Rp 30.000 menjadi Rp 26.000, karena sudah masuk pasokan dari Gorontalo. "Pasokan dari Gorontalo ada masuk jadi memang mulai menurun harganya," imbuh dia.

Kenaikan harga cabai merah menurut beberapa warga di pedesaan kepada Tribun Manado, dampaknya tidak terlalu terasa, dibanding warga yang tinggal di Kota Amurang atau Manado.

Ini disebabkan, warga pedesaan memiliki tanaman cabai di sekitaran pekarangan rumah, sehingga untuk makan sehari-hari dapat mengandalkan tanaman yang ada, kecuali jika hendak membuat acara.

"Pa Torang pe kampung nda tarasa no, itu le karena di setiap pekarangan rumah ada tanaman rica, jadi kalau cuma mau makan sehari-hari, nda perlu beli," ujar Hengky Turangan, warga Desa Lowian, Kecamatan Maesaan.

Hal senada dikatakan Henly Tuela, warga Pinapalangkouw, Kecamatan Sulta. Menurutnya, paling merasakan dampak adalah warga yang tinggal di kota.

"Di Pinapalangkouw kwa orang-orang pasti ada tanam rica jadi biar harga nae di pasar malah nda tahu. Tapi kalau di Amurang atau Manado, berasa kenaikannya," imbuh dia. (David Perdana Kusumah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com