Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suramadu Bakal Dipasangi Kincir Angin

Kompas.com - 12/01/2011, 08:59 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Jawa Timur bakal menjadi daerah pertama yang memanfaatkan energi terbarukan jenis pembangkit tenaga angin (wind power) di Indonesia. Pasalnya, di Jembatan Suramadu bakal dibangun pembangkit tenaga angin untuk penerangan jalan sepanjang 5,4 kilometer.

Kepala Bidang Ketenagalistrikan Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia atau Aklindo Jatim Nelson Sembiring mengatakan, banyak hal yang mendasari pihaknya menggandeng Badan Pelaksana Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) selaku pengelola Jembatan Suramadu untuk mengembangkan wind power.

“Kami mendukung upaya pemerintah mengembangkan energi terbarukan, selain untuk memanfaatkan tingginya arus angin di kawasan Suramadu dan membantu penerangan di jembatan terpanjang dan sekitarnya,” kata Nelson di Surabaya, Selasa (11/1/2011).

Menurut dia, selama ini penerangan di Suramadu sangat minim akibat tingginya beban biaya yang harus ditanggung ke PLN. Akibatnya, kawasan di sekitarnya hingga Bangkalan cenderung gelap pada malam hari.

Ia bersyukur, BPWS telah mengeluarkan izin pengembangan wind power dan pembangkit tenaga surya, yang nantinya untuk investor, akan ditenderkan, sekaligus siap menggantikan listrik PLN. “Sebagai bukti keseriusan, mulai bulan depan kami melakukan studi terkait kecepatan angin di Jembatan Suramadu. Prinsipnya, jika kecepatan mencapai 3 meter per detik bisa digunakan membangkitkan listrik tenaga angin,” papar Nelson.

Dengan kekuatan itu, ia menyebut rata-rata setiap titik lampu/tiang membutuhkan daya 500 watt. Sebanyak 300 watt dari energi angin, sementara 200 watt energi surya. Menurut Nelson, studi itu memakan waktu sekitar dua bulan dan diperkirakan April mendatang diharapkan sudah ada rencana matang untuk proyek ini.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan studi banding ke China untuk menyeleksi peralatan wind power dan energi surya, selain melihat potensi hybrid. “Nanti apakah akan dipasang satu kincir angin besar atau beberapa unit, tergantung studi. Yang jelas menggunakan teknologi tekan dan geser, yang bisa diubah sesuai arah angin,” ujar Nelson.

Ketua Aklindo Jatim Sutan Kasidal menambahkan, untuk pengembangan wind power di Jembatan Suramadu, Aklindo menyiapkan dana tidak sedikit. “Dengan asumsi anggaran setiap tiang sekitar Rp 50 juta, jika jarak antartiang lampu 25 meter, dibutuhkan sekitar 110 tiang sehingga investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 5,5 miliar,” ungkap Sutan.

Wakil Ketua Kadin Jatim Adri Istambul Lingga Gayo menegaskan, potensi sektor industri dan lembaga lain mengembangkan energi terbarukan masih terbuka. “Ini menjadi sinergi antara lembaga dan pihak swasta dengan industri bahkan pemda,” kata Adri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com