Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Medan Surut, tetapi Masih 1 Meter

Kompas.com - 07/01/2011, 03:16 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Banjir yang melanda ratusan rumah di Lingkungan III dan IV Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Sumatera Utara, Kamis (6/1/2011),  mulai  surut sehingga warga mulai bisa membersihkan lumpur sisa kotoran yang terbawa air.

Warga Lingkungan IV Kelurahan Aur, Edi Aris Koto (48), Kamis malam, mengatakan, banjir mulai surut sejak pukul 24.00.

Ketinggian banjir yang melanda kelurahan itu, menurut dia, tinggal kurang dari 1 meter, padahal sebelumnya mencapai 4 meter.

Bahkan ratusan rumah yang berdiri di bantaran Sungai Deli tergenang air. Namun, tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. "Kalaupun ada, hanya beberapa penduduk yang mengalami luka kecil terkena seng ketika berusaha menyelamatkan diri saat terjadi banjir.Itu pun tidak sampai dirawat di rumah sakit," kata Aris. 

Setelah banjir surut, ratusan warga yang rumahnya terkena banjir harus bekerja ekstra keras membersihkan lumpur dan sisa air yang tertinggal di dalam rumah. "Warga di lokasi tersebut hingga malam hari ini terus membersihkan rumah karena berbagai kotoran dan sampah tertinggal di dalam rumah, menimbulkan bau yang tidak sedap. Kotoran itu berasal dari Sungai Deli," ujarnya.

Ia mengatakan, 400 rumah di Lingkungan IV dan 300 rumah di Lingkungan III terkena banjir yang datang tiba-tiba itu. "Satu rumah rusak milik Arifin yang bekerja sebagai tukang pangkas. Bangunan itu rusak karena dihantam banjir yang cukup deras," kata Aris.

Ketika ditanya kapan banjir itu diketahui, Aris mengatakan sejak hujan lebat pada Rabu pukul 23.00 hingga Kamis dinihari. Hujan malam itu tidak seperti biasanya.

Debit air Sungai Deli mulai tinggi sehingga masyarakat di daerah itu mulai mengungsikan anak dan keluarga serta perabot rumah tangga ke lokasi yang lebih aman. Dengan demikian, tidak ada korban jiwa.

"Masyarakat juga ada yang menyelamatkan dirinya ke atas rumah. Sebab, sebagian bangunan rumah itu cukup tinggi dan ada lotengnya," kata Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com