Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasional PDAM Medan Berhenti

Kompas.com - 06/01/2011, 14:00 WIB

MEDAN, KOMPAS.com- Tak hanya merendam ribuan rumah dan membuat ribuan penghuninya mengungsi, banjir di Kota Medan juga menghentikan sementara operasi Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi, Medan. Penghentian operasi ini terjadi karena dua instalasi pengolah air milik PDAM Tirtanadi tak mampu memproses tingginya kadar kekeruhan air sungai.

Banjir di Medan terjadi akibat luapan beberapa sungai yang melintasi kota ini, yakni Sungai Deli, Sungai Belawan, Sungai Belumai, dan Sungai Babura. Sungai Deli dan Sungai Belumai menjadi salah satu sumber air bagi PDAM Tirtanadi.

Menurut Asisten I Public Relation PDAM Tirtanadi Zaman Karya, instalasi pengolah air milik PDAM di TLM Belumai dan Deli Tua tak sanggup memproses air dengan kadar kekeruhan mencapai 2500 NTU.

"Kadar kekeruhan air yang bisa diproses di kedua instalasi pengolah air milik kami maksimal hanya 1.000 NTU. Kalau kadar kekeruhan air mencapai 2.500 NTU, kami tak bisa memprosesnya sesuai standar Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 tahun 2002," ujar Zaman di Medan, Kamis (6/1/2011).

Akibat ketidakmampuan instalasi pengolah air milik PDAM Tirtanadi memproses kadar kekeruhan kedua air sungai ini, menurut Zaman, pihaknya terpaksa menghentikan sementara operasi di enam cabang, yakni Medan Amplas, Medan Denai, Tuasan, Medan Kota, Deli Tua dan Padang Bulan.

"Mulai dini hari tadi, kami untuk sementara menghentikan operasi. Kekeruhan air ini meningkat memang akibat banjir yang terjadi sejak tadi malam," ujar Zaman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com