Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di Gunung Kidul, 151 Mengungsi

Kompas.com - 03/01/2011, 16:09 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Tiga rumah rusak berat, 1 orang meninggal dunia, dan 151 jiwa atau 44 keluarga mengungsi akibat tanah longsor di Desa Tancep, Ngawen, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Minggu (2/1/2011) sore. Hujan deras di puncak musim hujan berdampak pada peningkatan potensi bencana tanah longsor di wilayah perbukitan Gunung Kidul.

Hingga Senin (3/1/2011), mayoritas warga memilih mengungsi di Balai Desa dan lainnya di rumah kepala dusun. Menurut Kepala Desa Tancep Sukardi, bencana tanah longsor masih mengancam warga di dua dusun , yaitu Dusun Mundon, Tancep dan Dusun Groyokan, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, dengan luasan potensi longsoran hingga 5 hektar.

Warga belum berani pulang ke rumah karena masih terdapat retakan sepanjang 25 meter di atap bukit yang terletak di perbatasan DI Yogyakarta-Jawa Tengah tersebut. Jarak antara puncak bukit ke pemukiman warga setinggi 350 meter dengan kemiringan hampir 90 derajat.

Bencana tanah longsor yang terjadi kali ini berjarak sekitar 500 meter dari Bukit Watu Putih yang sempat retak akibat gempa tahun 2006. Retakan sepanjang 50 meter di Bukit Watu Putih hingga kini menjadi momok bagi warga yang tinggal di kaki bukit.

Wakil Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan, bencana tanah longsor berpotensi terjadi di beberapa kecamatan di Gunung Kidul seperti Ngawen, Semin, Patuk, dan Gedangsari. Kerugian akibat bencana tanah longsor di Desa Tancep diperkirakan mencapai Rp 186 juta. " Untuk kebijakan relokasi, kami masih menunggu hasil kajian dari peneliti geologi Universitas Gadjah Mada," ujar Badingah.

Menurut Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Gunung Kidul Dwi Warna Widi Nugraha, pemerintah kabupaten telah menyiapkan stok makanan bagi para pengungsi hingga satu pekan ke depan. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Gunung Kidul Sumedi telah menerjunkan 30 anggota tim siaga bencana berbasis masyarakat di lokasi tanah longsor.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com