Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

149 Kasus Pelecehan dan Perkosaan Wanita

Kompas.com - 28/12/2010, 20:14 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kasus kekerasan terhadap perempuan di Sumatera Selatan selama tahun 2010 mengalami peningkatan sekitar 10 persen bila dibandingkan tahun 2009.

Selama tahun 2010, pengaduan yang masuk ke divisi pendampingan sebanyak 391 kasus kekerasan terhadap perempuan, kata Direktur Eksekutif Women’s Crisis Center (WCC) Palembang, Yeni Roslaini Izi, di Palembang, Selasa (28/12/2010).

Pada 2009 kasus yang masuk ke divisi pendampingan WCC Palembang sebanyak 374 kasus, sedangkan tahun 2010 hingga 28 Desember ini tercatat sebanyak 391 kasus.

Sebanyak 391 kasus itu sekitar 20 persen masuk proses hukum sampai persidangan selesai, dan 14 persen kasusnya terhenti di tengah jalan seperti kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sudah dilaporkan ke polisi kemudian kasusnya dicabut, karena pertimbangan anak dan keluarga.

Sisanya korban hanya perlu pendampingan saja, kemudian ada juga konsultasi ke psikolog WCC dan lainnya.

Sebanyak 391 kasus selama tahun 2010 itu terdiri atas KDRT sebanyak 138 kasus, perkosaan 90 kasus, pelecehan seksual 59 kasus, perdagangan perempuan dan anak 21 kasus, kekerasan dalam pacaran 45 kasus dan kekerasan lainnya 38 kasus.

Dari keseluruhan kasus itu, penjangkauan terhadap korban dilakukan dengan tiga cara yakni pengaduan masuk melalui telepon, kasus diperoleh dengan cara menjangkau di tempat korban berada seperti di rumah, kantor polisi dan korban datang sendiri ke WCC.

"Perempuan korban kekerasan sebagian besar mengalami dua atau lebih jenis kekerasan (fisik, psikis, seksual dan tekanan ekonomi)," ujarnya.

Ia menyatakan, kekerasan secara fisik seperti luka, cacat permanen hingga kematian.

Kekerasan seksual seperti kehamilan yang tidak dikehendaki, tertular penyakit HIV/Aids, dan trauma seksual.

"Kemudian kekerasan psikis yang dialami korban seperti trauma, stres berat sampai mengalami gangguan kejiwaan," kata Yeni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com