Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegunungan Kendeng Tidak Masuk Kawasan Lindung

Kompas.com - 28/12/2010, 03:54 WIB

Rembang, Kompas - Pemerintah Kabupaten Rembang tidak mengategorikan Pegunungan Kendeng Utara sebagai kawasan lindung dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. Padahal, kawasan itu merupakan salah satu area konservasi dan serapan air untuk kebutuhan bahan baku dan persawahan di sekitarnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang Hari Susanto, Senin (27/12), mengatakan, Pegunungan Kendeng Utara tidak masuk kategori kawasan lindung dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Rembang. Kawasan yang masuk adalah kawasan Pegunungan Lasem. ”Kawasan Pegunungan Lasem merupakan kawasan lindung dan kawasan strategis daya dukung lingkungan hidup,” katanya.

Dalam draf Perda RTRW yang rencananya bakal disahkan pada Kamis (30/12), Pegunungan Kendeng Utara memang tidak disebut secara eksplisit sebagai kawasan lindung maupun tambang. Namun, daerah-daerah di pegunungan itu, seperti Pamotan, Gunem, dan Sale, masuk dalam kategori kawasan tambang.

Hal itu berkebalikan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Blora. Dalam RTRW-nya yang rencananya bakal ditetapkan pada Jumat (31/12), Pemerintah Kabupaten Blora mengategorikan Pegunungan Kendeng Utara sebagai kawasan lindung dan budidaya.

”Kawasan yang ditambang tetap ada, tetapi terbatas pada lokasi dan kondisi tertentu. Penambang harus tetap tidak meninggalkan fungsi lindungnya,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Blora Samgautama Karnajaya.

Pegunungan Kendeng Utara di wilayah Blora dan Rembang saling berbatasan. Rangkaian pegunungan bagian utara atau separuhnya masuk wilayah otonomi Rembang, sedang bagian selatan atau separuhnya lagi wilayah Blora.

Salah satu area yang telah ditambang di Rembang berada di Desa Tahunan, Kecamatan Sale. Penambangan menggunakan bahan peledak itu berada di balik Pegunungan Kendeng di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora. Jarak antara kawasan tambang itu lebih kurang lima kilometer.

Dampaknya, ledakan terasa sampai permukiman Desa Gandu sehingga menggetarkan kaca sejumlah rumah terdekat. (HEN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com