Sukoharjo, Kompas -
Wakil jemaah haji kloter 30 SOC, Suwandi Kerta Dinomo, mengatakan, jemaah yang kehilangan koper menjadi terganggu konsentrasinya saat beribadah. Ia kehilangan sebuah koper yang berisi pakaian, obat-obatan, bekal makanan, dan uang Rp 3,8 juta.
”Kami ingin ini menjadi pelajaran bagi pemerintah agar di kemudian hari tidak ada jemaah yang mengalami nasib sama seperti kami,” kata Suwandi, Senin di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Anggota jemaah lain yang kehilangan koper, Suwarsi, menuturkan, yang tersisa hanya pakaian ihram, sepotong kaus, dan sepotong pakaian dalam yang dikenakannya.
Suwandi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 30 Oktober 2010 saat rombongan kloter 30 SOC meninggalkan Hotel Jawharatul Fairoz. Sebelumnya, jumlah koper dihitung, lalu dipercayakan kepada petugas dan kuli panggul untuk dibawa ke bagasi bus.
”Sesampai di Madinah, jumlah koper masih lengkap. Ternyata ada lima koper yang bukan milik anggota rombongan. Setelah dicek, diketahui ada sembilan koper milik rombongan kami yang hilang,” kata Suwandi.
Hingga jemaah kembali ke Tanah Air, koper tidak juga kembali. Diakui Suwandi, jemaah yang kehilangan koper telah mendapat ganti koper dan masing-masing uang santunan 200 riyal saat kepulangan mereka.
”Kami berharap ini sungguh- sungguh menjadi pelajaran bagi Menteri Agama agar tidak terulang,” kata Suwandi.