Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Bentuk Jaringan Mitra Penyalur Beras

Kompas.com - 22/12/2010, 15:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog diperintahkan untuk membangun jaringan Mitra Penyalur untuk memperlancar penyaluran beras yang akan dijual di berbagai operasi pasar. Dengan adanya mitra penyalur ini, beras operasi pasar akan sampai ke lokasi dengan lebih cepat dan menekan kenaikan harga beras secara lebih segera.

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Rabu (22/12/2010). Bayu mengungkapkan hal tersebut sebagai bagian dari kesepakatan yang diambil dalam Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa pada Rabu pagi. Hadir juga dalam rapat tersebut antara lain Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.

Menurut Bayu, selama ini, Bulog hanya memiliki Jaringan Mitra Pengadaan beras. Jaringan ini hanya dapat membantu Bulog pada saat harus membeli beras petani dalam waktu cepat. Namun, di sisi lain, Bulog tidak memiliki jaringan sejenis yang bisa membantunya pada saat menyalurkan beras ke masyarakat dalam waktu cepat. "Atas dasar itu, kami perintahkan Bulog untuk menyiapkan Jaringan Mitra Penyaluran," tuturnya.

Untuk tahap pertama, Jaringan Mitra Penyaluran ini harus dibentuk Bulog di delapan kota, yakni Medan-Sumatera Utara, Pekanbaru-Riau, DKI Jakarta, dan Pontianak-Kalimantan Barat. Selain itu, akan dibangun juga di Banjarmasin-Kalimantan Selatan, Kupang-Nusa Tenggara Timur, Ambon-Maluku, dan Jayapura-Papua. "Jadi dimensinya bukan untuk produksi, tetapi juga justru mengamankan konsumsi," tutur Bayu.

Dalam satu hingga tiga minggu terakhir ini, harga beras di Jakarta memang sudah mulai menurun Rp 200-Rp 300 per kilogram. Atas dasar itu, pemerintah memerintahkan Perum Bulog untuk memberikan beras premium kepada pedagang beras yang memang membutuhkan dan kekurangan pasokan.

"Bulog harus menurunkan harganya, sekitar Rp 200-Rp 300 lebih rendah dibandingkan harga sejenis di pasar. Dengan cara ini, harga tebus (oleh pedagang saat membeli ke Bulog) kami perkirakan akan ada di kisaran Rp 6.250-Rp 6.300 per kilogram," ujar Bayu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com