16 Desa Wisata di Papua Dapat Bantuan

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak 16 desa dan kampung di Propinsi Papua masuk dalam rencana wilayah sasaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata tahun 2011 dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. Hal ini diharapkan dapat mematangkan desa-desa atau kampung tersebut menjadi daerah tujuan wisata yang nyaman bagi pengunjung.

"Informasi yang saya terima dari Menteri Pariwisata Jero Wacik menyebutkan bahwa Tahun Anggaran 2011, sebanyak 16 desa dan kampung di Propinsi Papua mendapat alokasi anggaran PNPM Mandiri Desa Wisata. Ini merupakan berita baik dalam rangka ikut memajukan dan mengembangkan pariwisata Papua," ujar Diaz Gwijangge, anggota Komisi X DPR RI asal Papua, Selasa (14/12/2010).

Hal ini didasarkan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) komisinya dengan jajaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang dipimpin Menteri Pariwisata Jero Wacik di Ruang Rapat Komisi X, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin malam.

Menurut legislator dari Partai Demokrat yang juga membidang masalah pariwisata ini, 16 desa dan kampung tersebut tersebar di 6 kabupaten/kota. Desa-desa d an kampung di enam kabupaten/kota yaitu Kampung Skou Yambe, Kampung Enggros, Kampung Tobati, dan Desa Angkasa di Kota Jayapura.

Kampung Tablanusu, Kampung Asei Besar, Kampung Abar, Kampung Maruway, dan Desa Polomo di Kabupaten Jayapura; Desa Yeni dan Nakai di Kabupaten Asmat; Desa Sarawandori di Kabupaten Kepulauan Yapen; Desa Legumba dan Desa Yoparu di Kabupaten Intan Jaya; dan Desa Sauribru-Mangari di Kabupaten Biak Numfor.

PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Tahun Anggaran 2011 didukung anggaran sebesar Rp 61,7 miliar untuk mengembangkan 569 desa wisata di 33 provinsi. Jumlah ini mengalami peningkatan anggaran sebesar 315,19 persen dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp. 19.575.000.000 untuk 200 desa wisata di 29 provinsi di Indonesia.

Tanah Papua juga terus mendapat perhatian Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun Anggaran 2011. Salah satunya adalah penataan dan pembangunan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua Barat, melalui Program Peningkatan Penyiapan Infrastruktur untuk Penambahan Destinasi Wisata dengan dukungan anggaran sebesar Rp 4 miliar.

Selain Raja Ampat ada 11 kabupaten/kota lainnya yang mendapat dukungan anggaran penataan dan pembangunan pariwisata yaitu Kabupaten Buleleng, Bali; Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat; Kabupaten Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam; Kabupaten Kudus, Jepara, Pemalang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah; Danau Toba, Sumatera Utara; Malang, Jawa Timur, dan Kabupaten Tanah Toraja, Sulawesi Selatan.

Menurut Diaz, pada tahun anggaran 2011 sebanyak 14 desa dan kampung di Provinsi Papua Barat juga masuk dalam rencana wilayah sasaran Program PNPM Mandiri Pariwisata dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.

Ke-14 desa atau kampung tersebut yaitu Kota Waisai, Kampung Yenwaupnor, Kampungg Sauwandarek, Sawinggrai, dan Yenbuba di Kabupaten Raja Ampat; Desa Wasior II, Desa Maniwak, Desa Yembekiri 1, Desa Y ende di Kabupaten Teluk Wondama; dan Desa Patimburak, Kampung Fior, Desa Air Besar, dan Kampung Pasir Putih di Kabupaten Fak Fak.