Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 6 Tahun, Tol Ungaran Tak Rampung

Kompas.com - 09/12/2010, 09:50 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Proyek jalan tol ruas Semarang-Ungaran sepanjang 14,2 kilometer, merupakan bagian dari jalan tol Semarang-Solo, sudah enam tahun belum kunjung selesai. Ruas tol Semarang-Ungaran, digarap mulai perencanaan, studi analisa dampak lingkungan hingga pengerjaan mulai 2004 hingga Desember 2010 ini belum juga kelar.

Pengamat transportasi Fakultas Teknik Unika Soegijopranoto Semarang, Djoko Setijowarno, Kamis (9/12/2010) mengatakan, proyek ruas tol Semarang-Ungaran berbiaya Rp 1,2 triliun itu, masih menyelesaikan paket III ruas Penggaron-Beji-Ungaran sepanjang lima kilometer senilai Rp 238 miliar.

"Kita tidak mengerti kenapa jalan tol sepanjang 14,2 kilometer saja, yang sudah dikerjakan hingga enam tahun belum juga kunjung selesai. Ini sangat memprihatikan," kata Djoko Setijowarno.

Molorrnya penyelesaikan proyek tol Semarang-Ungaran, berdasarkan laporan Dinas Bina Marga Jateng menyebutkan, perencanaan proyel tol Semarang-Solo ini sekitar 2004-2006 lebih pada tahap studi, perencanan dan usulan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan PT Jasa Marga. Kemudian, 2006-2008 proyek tol belum bisa digarap karena terkendala pendanaan untuk biaya pengadaan lahan sekitar Rp 800 miliar, pembuatan studi Amdal sekitar Rp 1 miliar serta pembiayaan konstruksi Rp 2,4 triliun.

Dana pembangunan proyek tol itu akhirnya dapat diperoleh melalui kucuran sindikasi sejumlah perbangkan nasional, termasuk menyedot anggaran APBD Jateng melalui PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah yang nilainya lebih dari Rp 1 miliar. Proyek tol itu akhirnya dibangun awal 2009 untuk tahap pertama Seksi I ruas Semarang-Ungaran.

Djoko Setijowarno mengemukakan, proyek tol Semarang-Ungaran terlambat penyelesaikan karena tiga hal. Pertama, medan lahan jalur proyek tol itu terlalu berat, terlebih di Paket III Penggaron-Beji yang harus mengepras kawasan pegunungan Cemoro Sewu dan Bukit Ceker setinggi lebih 25 meter dengan kandungan material setiap bukit lebih dari 2 juta meter kubik.

Kedua, proyek itu dipaksakan karena tidak memiliki nilai finansial tinggi menyebabkan investor enggan berpartisipasi serta lahan jalur proyek tol yang dipilih ternyata berada di atas lahan-lahan patahan yang rawan bencana akibat perubahan fungsi lahan itu sendiri.

Dia menyatakan, di era modern lambatnya proyek tol Semarang - Ungaran sepanjang 14,2 kilometer itu hinga memakan waktu enam tahun lebih belum kelar sangat memalukan. Pasalnya, dibanding proyek jalan rel kereta api di zaman Hindia Belanda pada 1864 yang pernah dibangun di Semarang sepanjang 26 kilometer, hanya membutuhkan waktu tiga tahun saja.

Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah, Danang Atmodjo enggan mengomentari soal lambatnya penyelesaikan proyek tol Semarang-Solo, khususnya ruas Semarang-Ungaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com