Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Jembatan Tahan Hantaman Lahar

Kompas.com - 02/12/2010, 20:52 WIB

 Laporan Wartawan Tribun Jogja, Sigit Widya, Galih Priatmodjo

JOGJA, KOMPAS.com-– Masyarakat di sepanjang bantaran Kali Code, Yogyakarta, khawatir terhadap kondisi infrastruktur delapan jembatan yang dilalui aliran Kali Code, pascabencana banjir lahar dingin Merapi.

Kekhawatiran masyarakat itu muncul setelah mereka merasakan getaran saat terjadi banjir besar empat hari lalu. Seperti diberitakan, banjir lahar dingin telah berimbas terhadap infrastruktur jembatan dan dua talud di Kotabaru dan Jetisharjo Cokrodiningratan, 29 November 2010.

Meluapnya air ke permukiman warga disebabkan karena adanya jembatan-jembatan kecil yang semula difungsikan untuk menyaring sampah di aliran Code. Proyek Pemkot Yogya dibangun sekitar 2008 justru membuat material dan sampah hanyut tertahan di badan jembatan kecil.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rani Syamsinarsi menegaskan, delapan kondisi jembatan utama yang melintang di Kali Code, yaitu Jembatan Sardjito, Gondolayu, Kewek, Jambu, Juminahan, Sayidan, Tungkak dan Wirosaban, sampai saat ini masih aman.

“Kami bersama Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogya telah melakukan pengecekan jembatan-jembatan. Kondisinya aman, namun kami terus memantau,” papar Rani saat ditemui Tribun Jogja disela rapat koordinasi di Kantor DPRD DIY, Kamis (2/12).

Hanya saja, Rani mengimbau masyarakat di sepanjang Sungai Code tetap waspada. Itu terkait kondisi talud yang mulai tererosi air. Bahkan, beberapa talud telah longsor diterjang arus air dan material lahar dingin Gunung Merapi.

Menurutnya, ada tujuh talud yang rusak, di antaranya talud di Kotabaru, Tegalpanggung, sisi selatan jembatan Sayidan bagian barat, sisi selatan jembatan Tungkak bagian barat, dan sisi selatan jembatan Wirosaban.

Kabid Bina Marga Dinas PUP ESDM Provinsi DIY Ir Salamun menjamin bahwa sejumlah jembatan tetap aman.“Meningkatnya debit air di Kali Code tidak akan mempengaruhi kondisi jembatan yang ada di kawasan sungai,” tegasnya.

Menurut Salamun, selama aliran air dari Sungai Gendol tidak membawa material besar, tidak akan mempengaruhi perubahan pada konstruksi jembatan. “Rancangan jembatan menggunakan material yang tahan lama. Kami memakai bahan konstruksi beton (asblits) dan rangka baja.”

Sebagai antisipasi dan penanggulangan bencana longsor itu, Pemerintah Provinsi DIY akan merekonstruksi talud dan pengerukan sedimen di Sungai Code. Upaya itu diharapkan mampu memberikan ruang aliran air. Berdasarkan pantauan Tribun Jogja di lapangan, Kamis (2/12) siang, sebuah back hoe diturunkan ke Kali Code untuk mengeruk gundukan pasir yang ada di tengah-tengah sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com