Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Bus Beri Masker Gratis

Kompas.com - 16/11/2010, 08:28 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan otobus jurusan Semarang-Yogyakarta memberi masker gratis kepada penumpang pascaletusan awan panas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

"Pemberian masker gratis merupakan bentuk kepedulian perusahan otobus (PO) terhadap para penumpang agar jangan sampai menghirup abu vulkanik letusan Gunung merapi," kata Sunarto (43), kondektur PO Nusantara jurusan Semarang-Yogyakarta, Selasa (16/11/2010).

Menurut dia, perusaan otobus memang menyediakan beberapa kardus berisi masker untuk diberikan kepada penumpang. Biasanya masker dibagi-bagikan kepada penumpang jika bus akan memasuki daerah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Muntilan merupakan kawasan paling parah terkena abu vulkanik Gunung Merapi karena hingga kini abu masih menyelimuti daerah ini. Tampak semua masyarakat di daerah ini memakai masker pelindung hidung dan mulut agar tak menghirup abu vulkanik.

Kondektur mendekati para penumpang yang duduk di kursi bus sambil membagi-bagikan masker gratis sebelum bus menuju mendekati arah Muntilan. "Maaf ini masker jika ada yang mau memakai untuk pelindung agar jangan sampai menghirup abu vulkanik," kata Sunarto.

Para penumpang mengapresiasi langkah perusahaan otobus memberi masker gratis penumpang karena merupakan salah bentuk kepedulian dan pelayanan yang patut ditiru perusahaan otobus lain.

"Pelayanan baik yang harus ditiru perusahaan otobus lain," kata Martin Siswanto (51), penumpang bus PO Nusantara asal Semarang yang akan menuju Yogyakarta.

Dia mengharapkan perusahaan otobus sudah sewajarnya menyisihkan sedikit keuntungannya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. "Harga masker sebenarnya tidak seberapa, namun pemberian itu membuat penumpang senang, karena kami yakin setiap penumpang bus yang akan menuju Yogyakarta pasti sudah mempersiapkan masker untuk dipakai," katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Bondan Agus Suryanto mengatakan abu material vulkanik Gunung Merapi jika terhirup akan menempel di paru-paru yang dapat menyebabkan organ itu kaku.

"Jika intensitas abu vulkanik yang terhirup cukup banyak, paru-paru akan menjadi kaku karena terselimuti abu. Hal itu berbahaya bagi kesehatan karena akan menimbulkan infeksi pernapasan dan sesak napas," katanya.

Menurut Bondan, paru-paru menjadi kaku karena jalan pernapasan tersumbat yang mengakibatkan paru-paru menjadi tidak elastis. Ketika elastisitas paru-paru menurun, aliran pernapasan akan terganggu dan berujung infeksi dan napas menjadi sesak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com