Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabu Disimpan Dalam Rangka Koper

Kompas.com - 15/11/2010, 19:48 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com Berbagai cara yang dilakukan sindikat jaringan internasional untuk menyelundupkan narkotika ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Kali ini, petugas Tim Customs Tactical Unit (CTU) Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Soekarno-Hatta menggagalkan upaya penyelundupan sabu seberat 450 gram yang dilakukan Saman Hassanadeh Leili (23), salah seorang pegawai perusahaan telekomunikasi di Iran. Pelaku menyimpan kristal bening senilai Rp 675 juta dalam rangka aluminium kopernya. 

Dalam catatan Kompas, berbagai cara dilakukan para sindikat jaringan internasional ini dalam menyimpan sabu dan jenis narkotika lainnya. Cara itu antara lain disimpan dalam dinding koper, kitab suci, kaki palsu, bingkai foto, sandal gunung, dan celana.

"Sabu yang disimpan dalam rangka koper ini tergolong cara baru," papar Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan KPPBC Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo di Kantor KPPBC Soekarno-Hatta, Senin (15/11/2010).

Menurut Gatot, pelaku datang dari Dubai ke Jakarta dengan menggunakan maskapai Emirates (EK 0358), Jumat (12/11/2010) tengah malam sekitar pukul 23.00. Pelaku ditangkap di Terminal 2D Kedatangan. Saat diperiksa, pelaku mengaku bahwa koper tersebut dititipkan seseorang berkewarganegaraan Iran berisial CAH di Tehran saat dia melakukan pendaftaran kembali penumpang di bandara Dubai.

Rencananya, koper tersebut akan diserahkan kepada seseorang berinisial HA di sebuah hotel di Jakarta. Lagi-lagi, petugas gagal menangkap HA karena salah satu kurir yang diduga sindikat jaringan internasional itu telah mengendus kedatangan petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com