Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pijat Gratis dari Mahasiswa UNY

Kompas.com - 08/11/2010, 04:31 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah pengungsian yang seadanya, pengungsi korban letusan Gunung Merapi bisa sedikit terhibur. Misalnya pengungsi korban letusan Gunung Merapi yang ditampung di Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta yang mendapat layanan pijat gratis dari para mahasiswa universitas tersebut.

"Pelayanan pijat gratis tersebut untuk mengurangi rasa lelah pengungsi, kebanyakan dari mereka kekurangan istirahat, ada juga yang terpaksa harus berpindah-pindah tempat mengungsi hingga tiga kali, tentunya mereka sangat lelah," kata salah seorang relawan penanganan pengungsi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prasetyawan di Yogyakarta, Minggu (7/11/2010).

Prasetyawan yang juga mahasiswa Fakultas Olah Raga UNY mengatakan, dirinya dan sebanyak 40 temannya yang memberikan layanan pijat memang dibekali dengan mata kuliah memijat. "Selain pengungsi, relawan juga mendapat giliran dipijat. Waktunya selang-seling dengan pengungsi, kemarin sudah relawan, hari ini giliran pengungsi," katanya.

Ia mengatakan, relawan, terutama yang bertugas dalam urusan angkat-mengangkat beban, juga perlu diberi pijatan untuk melemaskan otot-otot mereka yang telah bekerja keras. "Selain layanan pijat, mahasiswa jurusan lainnya juga memberi layanan seperti konsultasi psikologi, kesehatan, dan pendidikan," katanya.

GOR UNY menampung sekurangnya 900 pengungsi korban letusan Gunung Merapi. Penanganan pengungsi tersebut sebagian besar dilaksanakan oleh mahasiswa yang diliburkan sejak 5-13 November 2010. Selain karena aktivitas perkuliahan terganggu abu vulkanik, kata dia, mahasiswa diliburkan karena banyak diantara mereka yang menjadi relawan penanganan pengungsi. Sebanyak 400 relawan yang sebagian besar merupakan mahasiswa UNY melayani para pengungsi tersebut mulai dari menyediakan makanan di dapur umum hingga konseling bagi anak-anak di pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com