Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bayi Perempuan Lahir di Mentawai

Kompas.com - 31/10/2010, 12:51 WIB

MENTAWAI, KOMPAS.com — Dua bayi perempuan lahir secara normal di lokasi pengungsian tsunami Mentawai, di Sikakap, Jumat (29/10/2010), berkat bantuan tim dokter dari Dinas Kesehatan Sumatera Barat yang dikirim untuk membantu pelayanan kesehatan bagi para pengungsi dan korban tsunami.

Dua bayi lahir dengan selamat dan sehat, begitu pula kedua ibunya setelah dilakukan persalinan secara darurat itu.

Setelah persalinan petugas tim kesehatan membawa dua bayi dan kedua orangtuanya ke rumah sakit (RS) darurat yang berada di puskesmas dan Gereja GKPM Sikakap untuk perawatan lebih lanjut.

Di RS darurat, tim dokter juga telah melakukan operasi pertama terhadap korban luka-luka.

Korban pertama yang dioperasi bernama Adin (6), yang mengalami patah tulang dan operasi berjalan baik meski di tengah banyak keterbatasan peralatan.

Menurut rencana, sebanyak 15 orang korban lainnya akan menjalani operasi di RS darurat ini.

Saat ini terdapat 120 korban luka berat yang tengah dirawat di RS darurat tersebut.

Untuk membantu para korban luka-luka di Pagai, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI telah mengirim tim medis ke daerah itu, termasuk untuk membantu pemulihan trauma para korban.

Tim medis tergabung dalam DPD Peduli diberangkatkan ke Mentawai melalui pelayaran dari Teluk Bayur Padang dan dilepas Koordinator DPD RI Peduli, Emma Yohana, di Padang, Sabtu.

Emma mengatakan, dalam tim medis itu terdapat 15 orang dokter umum dan spesialis dibantu belasan paramedis, serta membawa peralatan medis dan obat-obatan.

"Selain itu juga membawa bantuan kemanusiaan berupa bahan makanan dan minuman serta perlengkapan darurat lainnya sumbangan dari DPD Peduli," kata Emma, Minggu (31/10/2010).

Tim medis DPD juga akan memberikan traumatic healing (pemulihan trauma) para korban tsunami yang berada di pengungsian untuk bisa menghilangkan trauma dialami setelah dilanda bencana itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com