Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Presiden Jangan Merepotkan!

Kompas.com - 27/10/2010, 18:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Anis Matta menyambut baik inisiatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memutuskan mempercepat lawatannya di Hanoi dan memilih kembali ke Tanah Air. Bencana tsunami Mentawai dan meletusnya Gunung Merapi yang terjadi secara beruntun membuat Presiden mengubah jadwal.

Dalam pernyataannya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/10/2010) petang, Anis mengingatkan agar kunjungan tersebut tak mengganggu proses evakuasi korban dan penanganan pascabencana. "Saya kira (rencana Presiden) itu bagus. Cuma, yang lebih penting jangan mengganggu proses kerja tim teknis. Kita kan tahu, kadang protokoler (kepresidenan) kan susah," ujar Anis.

Petang ini, Presiden tiba di Padang dan langsung meluncur ke lokasi bencana di Kepulauan Mentawai. Presiden juga berencana bertolak ke Yogyakarta untuk melihat penanganan pasca-meletusnya Gunung Merapi.

Terkait penanganan bencana, Anis menyoroti kerja tim teknis di bawah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam peristiwa bencana, menurutnya, pengambil kebijakan bukan lagi di tataran politik. "BNPB sebagai tim teknis perlu bertindak cepat. Sebab, yang menentukan operasi penanganan bencana adalah tim teknis," kata Sekjen PKS ini.

Penggalangan bantuan

DPR sendiri menyerahkan kepada masing-masing fraksi untuk melakukan penggalangan dana dan bantuan bagi para korban. Diharapkan, pada masa reses saat ini, para anggota Dewan bisa mengumpulkan dana bantuan di daerah pemilihannya masing-masing.

PKS, kata Anis, akan memberikan bantuan dana segar Rp 1 miliar kepada para korban letusan Gunung Merapi. "Bantuan akan diserahkan besok. Kami juga menginstruksikan seluruh kader untuk menggalang bantuan di daerahnya masing-masing," ujar Anis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com