Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

160 Orang Dilaporkan Hilang

Kompas.com - 26/10/2010, 15:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikitnya 160 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, hilang dari Desa Betu Monga, Kepulauan Mentawai, yang dihantam tsunami menyusul sebuah gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter (SR), Senin malam.

Gempa itu mengguncang daerah di 78 kilometer di sebelah barat Pulau Pagai Selatan di Kepulauan Mentawai dan menghancurkan banyak bangunan di desa pesisir Betu Monga, kata Hardimansyah, pejabat Dinas Perikanan daerah tersebut. "Sekitar 200 orang tinggal di desa itu, hanya 40 orang yang ditemukan. Sebanyak 160 masih hilang, kebanyakan perempuan dan anak-anak," katanya kepada Reuters melalui telepon, Selasa. "Kami punya orang yang melaporkan ke pos keamanan di sini bahwa mereka mungkin tersapu. Banyak orang yang menangis."

Hardimansyah mengatakan di desa terdekat, Malakopa, setidaknya satu orang dinyatakan meninggal dan dua lainnya hilang. Dia mengatakan, 80 persen rumah di daerah itu rusak dan persediaan makanan kurang.

Polisi kini sedang mencari orang yang hilang dan mengatur pos-pos darurat, kata Ronald, seorang petugas polisi di Kabupaten Sikakap. "Kami memprediksi bahwa orang-orang akan membutuhkan pasokan makanan dan penampungan. Hujan yang turun sangat deras, angin sangat kencang," katanya.

Mudjiarto, kepala unit penanggulangan bencana di Dinas Kesehatan Sikakap, mengatakan kepada Reuters bahwa dua mayat telah ditemukan dekat pulau Sipora dan bahwa beberapa orang masih hilang. Di Pulau Pagai Selatan, tsunami masuk mencapai sekitar 600 meter di  desa-desa pesisir, sementara di Pulau Pagai Utara, gelombang mencapai atap rumah, katanya.

Sebuah kapal wisata yang membawa delapan hingga 10 turis Australia sudah tidak dapat dikontak melalui radio sejak gempa terjadi, demikian menurut pernyataan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com