Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Epilesi Sebabkan Kemandulan

Kompas.com - 25/10/2010, 12:04 WIB

KOMPAS.com — Perempuan yang menderita epilepsi berisiko tinggi mengalami infertil, terlebih jika mereka mengonsumsi obat-obatan anti-kejang lebih dari tiga macam. Demikian hasil temuan para peneliti dari India.

Dalam penelitian yang dilakukan dr Sanjeev Thomas dari India diketahui bahwa wanita yang menderita epilepsi berisiko dua kali lebih besar untuk mandul dibanding wanita yang sehat. Sementara itu, wanita yang mengonsumsi obat-obatan anti-kejang untuk mengatasi epilepsinya mengalami peningkatan risiko menjadi 18 kali.

"Obat-obatan untuk mengendalikan serangan epilepsi memiliki efek samping negatif dan menunjukkan ada kaitan dengan kondisi infertil pada wanita. Kendati begitu, hal ini memang masih harus dibuktikan dengan penelitian yang lebih dalam," kata Thomas, peneliti dari Sree Chitra Tirunal Institute for Medical Science and Technology.

Ia menjelaskan, obat-obatan anti-kejang berpotensi mengganggu keseimbangan hormon reproduksi dalam tubuh. Paling tidak hal itu terbukti dari penelitian yang dilakukan terhadap hewan di laboratorium. "Pada akhirnya, ini akan membuat seseorang sulit hamil," paparnya.

Untuk mengetahui dampak obat-obatan epilepsi pada manusia, Thomas dan timnya melakukan riset dengan melibatkan 375 perempuan India yang menderita epilepsi dengan rata-rata usia 26 tahun dan berencana untuk hamil. Selama 10 tahun atau sampai hamil, kesehatan mereka terus dipantau. Pada akhir studi, sekitar 62 persen wanita berhasil hamil dan 38 persennya infertil atau jauh lebih tinggi dari angka infertilitas di India yang rata-rata 15 persen.  

Para peneliti menduga hal tersebut terkait dengan jumlah obat epilepsi yang dikonsumsi. Sekitar 7 persen wanita yang tidak mengonsumsi obat epilepsi mandul dan 32 persen yang minum satu macam obat mengalami mandul. Angkanya meningkat menjadi 41 persen jika obat yang dikonsumsi dua macam dan 60 persen jika obat yang diminum mencapai lebih dari tiga macam.

"Masih belum jelas apakah mandul itu karena efek obat. Bisa saja efek samping obat atau karena mereka yang minum obat adalah penderita epilepsi yang cukup parah. Gangguan listrik di otak yang dialami penderita epilepsi bisa mengganggu keseimbangan hormon reproduksi," kata Thomas.

Hasil penelitian yang dilakukan Thomas menguatkan studi yang dimuat dalam jurnal Epilepsy & Behavior tahun 2009 yang menunjukkan bahwa orang dewasa yang menderita epilepsi memiliki anak lebih sedikit dibanding penderita epilepsi yang sudah tidak kejang lagi pada usia dewasa.

Beberapa penelitian juga menunjukkan hasil yang lebih kurang sama. Obat-obatan anti-kejang, seperti phnobarbitol dan phenytoin, berkaitan dengan risiko infertil. Kendati begitu, menurut Thomas, jika obat yang dikonsumsi hanya satu, maka efeknya tidak perlu dikhawatirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com