Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Tunggui Mayat, Anjing Ditembak

Kompas.com - 22/10/2010, 12:02 WIB

KOMPAS.com — Ini cerita kesetiaan seekor anjing herder yang akhirnya mati di ujung senapan serbu polisi. Padahal, beberapa menit sebelumnya, si anjing telah menunjukkan kesetiaan tiada tara kepada tuannya yang telah sepekan meninggal.

Cerita ini bermula dari ditemukannya Jonathan Samiaji (43), pewaris Toko Jamu Pusaka, di Jalan Pasar Besar 39, Kota Malang, yang tewas membusuk di dalam toko tersebut, Kamis (21/10). Kepala Kepolisian Sektor Kota Klojen Kompol Kartono mengatakan, penemuan jenazah ini berawal dari kecurigaan warga dengan bau busuk dari dalam toko tersebut.

”Bau busuk ini sudah tercium warga sejak tiga hari sebelumnya,” ujar Kartono.

Berusaha menjawab kecurigaan, petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di kawasan tersebut, Suroso, akhirnya berinisiatif menelepon Kepolisian Sektor Kota Klojen. Tak menunggu lama, sejumlah polisi pun berdatangan ke lokasi.

Di saat yang sama, warga juga menjemput Lilik Lusiana (63), bibi Jonathan, yang diyakini menjadi salah satu kerabat terdekatnya. Atas persetujuan Lilik juga, pukul 09.00 WIB, polisi mulai membongkar pintu toko yang memang dalam keadaan terkunci dari dalam.

Di dalam, polisi menemukan mayat Jonathan yang terbujur membusuk di atas sebuah sofa lusuh. Namun, baru saja hendak mendekati mayat itu, suara salakan anjing mengagetkan para petugas yang hendak mengevakuasi jasad pria lajang itu.

Seekor anjing herder, berukuran cukup besar, berdiri di sisi jenazah Jonathan. Sebagian polisi, termasuk Kepala Satuan Sabhara Polresta Malang AKP Susanto, menceritakan, anjing itu cukup menakutkan.

Matanya menatap liar ke arah semua polisi yang memasuki ruangan itu. Sambil terus menyalak, sempat juga ia memamerkan taringnya yang besar.

Sesekali ia berjalan hilir mudik, menunjukkan rasa tak senangnya terhadap orang asing. Setiap polisi berusaha mendekati mayat, berbalas salakan dari si anjing. Karena itulah, alih-alih mendekati jenazah Jonathan, tak banyak polisi yang bahkan berani masuk ke dalam ruangan tersebut.

Susanto sebenarnya sempat berinisiatif menjinakkan anjing itu dengan menyemprotkan merica semprot. Namun, senjata semprot bawaan polisi yang dikenal dengan istilah OC (oloresin capsicum)-3 ini nyatanya tak mempan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com