Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Datangkan 8.450 Ton Beras Vietnam

Kompas.com - 22/10/2010, 10:38 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Perum Bulog Divisi Regional Bali akan menerima tambahan beras impor 8.450 ton yang didatangkan dari Vietnam untuk memenuhi kebutuhan persediaan pangan nasional 2010 di daerah tersebut.       Bali menerima beras impor itu adalah sebagian kecil dari 300 ribu ton yang diimpor Bulog dari Vietnam sebagai cadangan beras pemerintah, kata Kepala Bulog Divisi Regional Bali, Tuti Sutiati di Denpasar, Jumat (22/10/2010).       Ia mengatakan, pihaknya tidak banyak membeli beras produksi petani Bali, karena harga salah satu kebutuhan pokok rakyat di pasaran, jauh lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp 5.800/Kg.       Produksi petani Bali bisa melebihi kebutuhan masyarakat setempat, namun hampir seluruhnya diperdagangkan ke pasaran bebas karena harganya jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan pembelian Bulog.       Tuti Sutiati menjelaskan, tim Bulog Bali berhasil melakukan pembelian beras hasil petani sebanyak 9.349 ton sedangkan kebutuhan untuk persediaan dalam memenuhi keperluan masyarakat sekitar 30 ribu ton tahun 2010.       Kekurangan beas sebagai persediaan beras untuk daerah ini, Bali terpaksa mendatangkan dari luar daerah termasuk impor, sehingga persediaan beras di daerah tempat pelesiran masyarakat dunia tidak perlu dikhawatirkan.       Selain hasil pengadaan pangan tersebut, Bali sudah menerima kiriman sebanyak 6.500 ton beras produksi petani Sulawesi Selatan (Sulsel) awal Juli 2010, dan tambah lagi dari Jawa Timur  sebanyak 6.000 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com