BARABAI, KOMPAS.com — Sudah satu bulan terakhir warga Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, resah dengan maraknya isu hantu yang berwujud harimau yang mencakar warga. Akibat isu tersebut, sejumlah kampung di beberapa desa melakukan ronda malam massal.
Berjaga di luar rumah secara berkelompok dilakukan untuk menangkal datangnya hantu tersebut. Sementara sebagian warga lainnya yang takut lebih memilih tidur dan tidak berani keluar rumah.
Kabar yang berkembang dari mulut ke mulut di tengah masyarakat, hantu harimau tersebut muncul saat malam hari untuk kemudian memburu dan mencakar mangsanya. Bahkan, adanya beberapa warga yang mengaku pernah menjadi korban, menambah keresahan warga lainnya.
Sejumlah perangkat desa dan tokoh masyarakat pun terpaksa turun tangan menenangkan kecemasan warga. Mereka mencoba menelusuri isu yang telah menyebar hingga ke pelosok desa tersebut.
"Katanya sih ada manusia berwujud harimau yang mencakar warga. Namun, saat kita telusuri di mana korban yang pernah ditemui, ternyata tidak ada sama sekali," kata A Chandra, warga Putera Harapan Matang Ginalon, Kecamatan Pandawan, Jumat (1/10/2010).
Menurutnya, sesuai keterangan sejumlah warga, munculnya isu harimau jadi-jadian itu berawal saat ada salah satu warga yang menganut ilmu hitam kesugihan.
"Karena tidak memenuhi syarat, warga tersebut berubah menjadi hantu dan meneror warga," terangnya.
Hantu harimau, tambah Chandra, hanya mengincar wanita usia lanjut yang menopause dan sudah berhenti mengalami haid. Hantu harimau datang mengetuk pintu warga, setelah dibuka, langsung dicakar dan lari.
"Kabarnya sudah ada beberapa korban, tapi saat kita telusuri, tidak ada ketemu korban yang pastinya," ujarnya.
Disebut hantu harimau karena berdasarkan bayangan warga, hantu tersebut wujudnya manusia tetapi wajahnya seperti harimau yang memiliki belang dan taring serta kuku yang panjang untuk mencakar.