Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrokan Meluas ke Dalam Kota

Kompas.com - 29/09/2010, 10:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kota Tarakan, Kalimantan Timur, kembali mencekam, Rabu (29/9/2010). Bentrokan kembali terjadi di antara warga yang bertikai. Perkelahian yang mulanya terjadi di pinggir kota kini meluas ke dalam kota.

"Awalnya, bentrokan hanya berlangsung di pinggiran kota, mulai di kawasan Juwata hingga ke Jalan Gajah Mada dan Yos Sudarso. Namun, pagi ini (Rabu) bentrokan sudah meluas hingga ke Selumit Dalam," ungkap Nanda, salah seorang warga Tarakan yang tinggal di Selumit Dalam, Rabu.

Bersama ratusan warga lainnya, Nanda mengaku saat ini mengungsi di markas Kodim Tarakan. "Semuanya sudah mengungsi karena takut menjadi sasaran orang-orang yang sedang bertikai itu," ujar Nanda.

Warga lainnya, Ridwan, mengatakan, sejak Rabu dini hari, ia dan keluarganya dievakuasi ke Rumah Sakit Tentara di Tarakan. "Saat ini, suasananya semakin mencekam dan sudah banyak orang saya lihat masuk di rumah sakit akibat terluka," kata Ridwan.

Informasi yang berhasil dihimpun juga menyebutkan, sejak Selasa hingga Rabu salah satu kelompok yang bertikai telah memblokir akses dari bandara dan Pelabuhan Juwata.

Hingga berita ini diturunkan, situasi Kota Tarakan masih sangat mencekam. Kedua kubu masih saling serang secara seporadis dengan menggunakan beberapa jenis senjata tajam.

Sementara personel Polri dibantu TNI masih terus berupaya mengendalikan kedua massa agar menghentikan bentrokan tersebut.

Awal pertikaian

Sebagaimana diberitakan, Senin lalu terjadi bentrokan dan kerusuhan di kota tersebut. Bentrokan melibatkan warga setempat dan warga pendatang.

Bentrokan dipicu kematian seorang tokoh adat yang juga imam masjid bernama Abdullah (45), Minggu malam. Abdullah meninggal dunia akibat mengalami banyak luka tusukan setelah berupaya melerai perkelahian yang melibatkan anaknya.

Kepolisian Resor Kota Tarakan kemarin menyatakan telah menahan tiga tersangka penganiayaan/pengeroyokan Abdullah. Mereka berinisial Br (20), Aa (16), dan Ln (20).

Penangkapan ketiga tersangka itu terdengar oleh massa yang prihatin dan mendukung pihak korban. Mereka kemudian mendatangi Kantor Polresta Tarakan pukul 14.00 dan menuntut agar tersangka diserahkan kepada mereka. Bentrokan meluas di antara dua kubu bertikai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com