Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Perwira ke Manokwari

Kompas.com - 18/09/2010, 03:35 WIB

Jayapura, Kompas - Kepolisian Daerah Papua, Jumat (17/9), menerjunkan tiga perwira menengah untuk menyelidiki keterlibatan anggota polisi dalam penembakan terhadap warga di Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat (bukan Papua seperti berita Kompas, kemarin). Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Bekto Suprapto menegaskan bakal menindak siapa pun yang bersalah dalam penembakan yang berbuntut kericuhan pada Rabu malam itu.

”Siapa pun yang bersalah pasti akan ditindak tegas, termasuk anak buah saya. Kasus ini berawal dari tabrakan, pelakunya lari ke Mako Brimob, anggota yang tidak tahu masalah bermaksud melerai tetapi malah dikeroyok, bahkan akibat dikeroyok itu anak buah saya dijahit 7 karena luka di kepalanya,” ucap Bekto, Jumat (17/9) di Jayapura.

Hari Jumat kemarin, tiga perwira menengah di jajaran Polda Papua telah ditugasi untuk mengusut indikasi penembakan oleh anggota Brimob. Mereka adalah Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Komisaris Besar Sudarsono, Kepala Biro Operasional Kombes Rudolf Albert Rodja, dan Wakil Komandan Satuan Brimob Ajun Komisaris Besar Godhelp Mansnembra.

Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Papua Julles Rimet Assa Ongge mengatakan sudah mendapat pengaduan mengenai peristiwa kericuhan di Manokwari, Papua Barat. Ia telah meminta pertimbangan Komnas HAM pusat agar Komnas HAM Papua dapat melakukan investigasi kasus itu.

Mulai normal

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Wachyono dan Komandan Kodim 1703/Manokwari Letnan Kolonel (Kav) Edward Sitorus menjelaskan, kondisi Manokwari sudah normal.

Seperti diberitakan, pada Rabu malam lalu terjadi kecelakaan lalu lintas di dekat Markas Brimob Detasemen C Manokwari di Jalan Esau Sesa yang mencederai warga setempat. Pelaku lari ke arah permukiman yang sebagian besar dihuni anggota Brimob.

Pada saat bersamaan, ada tiga anggota Brimob berpakaian preman hendak menolong korban. Namun, oleh warga ketiga anggota Brimob itu dituding sebagai pelaku tabrakan. Massa mengejar dengan senjata tajam, batu, dan kayu sehingga ketiganya lari ke arah Markas Brimob.

Di tempat itu, massa menganiayanya dan membuat dua anggota Brimob terluka. Brigadir Dua Amin terluka di leher dan Brigadir Dua Ismail terluka akibat tertusuk anak panah di kaki. Keduanya masih dirawat di RSUD Manokwari.

Tak lama kemudian, sekitar 10 anggota brimob turun dengan serentetan tembakan berdalih membela diri. Tembakan mengenai kaki Naftali Kwan (30). Korban kemudian meninggal di RSUD Manokwari karena kehabisan darah.

Kamis pagi, tak jauh dari lokasi itu, Septinus Kwan ditemukan tewas dengan luka memar dan Antomina Kwan, istrinya, luka parah. Kematian dua warga asli Manokwari ini membuat suasana Manokwari pada Kamis pagi hingga siang mencekam. (ICH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com