Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pasar 10.000 Liter Minyak Tanah untuk Nelayan

Kompas.com - 15/09/2010, 15:09 WIB

Lamongan, Kompas - Bagian Perekonomian Kabupaten Lamongan bekerja sama dengan PT Pertamina, Selasa (14/9), menggelar operasi pasar murah minyak tanah di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, dan Desa Weru, Kecamatan Paciran. Sesuai kesepakatan dengan agen, minyak tanah dijual Rp 3.700 per liter dari harga eceran tertinggi Rp 3.250 per liter. Minyak yang dipasok sebanyak 10.000 liter.

Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Lamongan Mochamad Faiz Junaidi menjelaskan, tujuan operasi pasar adalah meringankan beban masyarakat nelayan dan menstabilkan harga minyak di wilayah pantai utara Lamongan. Minyak tanah masih dibutuhkan nelayan untuk mencari ikan.

"Minyak tanah bersubsidi masih dibutuhkan untuk aktivitas nelayan selama melaut, seperti bahan bakar lampu penerangan dan memasak. Minyak tanah bersubsidi dari wilayah Brondong dan Paciran, tetapi harganya dua kali lipat dari HET," kata Faiz.

Harga minyak tanah tinggi karena ada perbedaan harga dengan wilayah sekitarnya, terutama dikarenakan program konversi energi dari minyak tanah ke elpiji 3 kilogram. Harga minyak tanah di Brondong dan Paciran ikut melambung di kisaran Rp 6.500 hingga Rp 7.200 per liter.

Rutin digelar

Operasi pasar minyak tanah di pantura sudah digelar 101 kali di Kecamatan Paciran dan 31 kali di Kecamatan Brondong. "Di Paciran, jumlah nelayan lebih banyak dan wilayahnya lebih luas," ujar Faiz memberi alasan.

Di luar operasi pasar, PT Pertamina memasok 1.320 kiloliter minyak tanah per bulan ke Brondong dan Paciran. Minyak tanah dikirim lima hari per mingggu dengan rata-rata 60-75 kiloliter per hari.

Faiz menjelaskan, sejak 2007 hingga kini, konversi minyak tanah ke elpiji sudah dilaksanakan di 25 kecamatan dari 27 kecamatan di Kabupaten Lamongan. Di Kecamatan Brondong, program itu dilaksanakan di Desa Lohgung, Labuhan, Lembor, Sumberagung, dan Brengkok, yang belum Desa Tlogoretno, Sidomukti, Sendangharjo, dan Sedayulawas. "Minyak tanah dipasarkan di Brondong dan Paciran karena masih dibutuhkan nelayan," katanya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cabang Lamongan Anas Widjaya menyatakan, minyak tanah digunakan sebagai bahan bakar kapal saat solar mahal. Kini minyak tanah masih diperlukan untuk kebutuhan memasak dan penerangan saat melaut. Nelayan enggan menggunakan elpiji untuk kebutuhan memasak karena tingkat keamanannya belum terjamin. (ACI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com