Asyik Main Petasan, Dua Sejoli Hanyut

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Dua warga Bojonegoro hanyut terseret arus Bengawan Solo. Keduanya, sepasang kekasih Dawil Nur Sutopo (21) warga Desa Gamongan, Kecamatan Tambakrejo, dan Eka Yuli Lestari (19) warga Banjarejo, Kecamatan Padangan.

Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Bojonegoro, Ajun Komisaris MT Ariadi menyatakan kondisi Eka belum diketahui karena pencarian terus berlangsung.

Sementara Sutopo ditemukan Minggu (12/9) di Dusun Palang, Desa Betet, Kecamatan Kasiman, sekitar 1 kilometer dari jembatan Padangan.

Sepasang kekasih itu hanyut di Bengawan Solo berawal saat Sabtu petang keduanya bermain di jembatan lama Padangan yang sudah tidak difungsikan lagi. "Mereka bermain petasan dengan tiga teman lainnya," kata Ariadi.

Saat asyik bermain petasan itulah, Eka kurang hati-hati. Dia tidak melihat adanya lubang di tengah jembatan. Eka terperosok di lubang di tengah jembatan dan akhirnya tercebur ke sungai.

Dalam kondisi panik, melihat kekasihnya tercebur Sutopo meloncat dengan maksud menyelamatkan Eka. Namun, keduanya justru terseret arus sungai yang keras dan permukaan airnya sedang naik.

Tiga temannya segera melaporkan kejadian itu kepada warga sekitar dan Kepolisian Sektor Padangan. Warga dan polisi serta Tim SAR dari Kompi 3 Detasemen C Satuan Brigade Mobil Polda Jatim di Bojonegoro dikerahkan melakukan pencarian.

Kepala Desa Banjarejo, Kuzali menyebutkan hingga Minggu sore, Eka belum ditemukan. Kekasihnya, Sutopo ditemukan 1 km dari lokasi kejadian dinihari. "Sutopo luka parah di bagian pelipis kanan, leher dan kepala bagian belakang," katanya.

Dia memperkirakan Sutopo terbentur beberapa kali saat meloncat ke sungai. Hal itu diperkuat kondisi di bawah jembatan banyak batu, dan penyangga badan jembatan lama yang sudah tidak terpakai.