PADANG, KOMPAS.com - Pistol mainan berpeluru plastik yang dinilai masyarakat "berbahaya" kini sedang marak di Kota Padang, Sumatera Barat. Di Pasar Raya, dan pedagang musiman di beberapa sudut jalan strategis seperti di Jalan Sutan Syahril, Kecamatan Padang Selatan dan juga pada sejumlah pasar-pasar tradisional, di Kota Padang, Sabtu (11/9/2010) menunjukkan bahwa mainan tersebut banyak dijual. Seorang pedagang, Andi (27) mengaku, pistol mainan tersebut diminati anak-anak setingkat sekolah dasar. Andi mengakui, pistol mainan ini, laris terjual apalagi momen libur Idul Fitri. Anak-anak lebih tergiur untuk membelinya dengan menggunakan uang "tambangan"(uang pemberian selama Lebaran, red) mereka. "Alhamdullilah saya memperoleh omset yang lumayan, yang terdongkrak dari hasil penjualan pistol mainan berpeluru plastik itu," katanya. Akan tetapi, kalangan orang tua seperti Lidia (42) dirinya menyatakan bahwa mereka tidak setuju jika permainan tersebut masih dibiarkan beredar di pasaran. "Saya sangat mengkhawatirkan permainan tersebut digunakan anak-anak karena cukup berbahaya jika peluru plastik itu dapat menciderai fisik anak, seperti wajah atau mata," kata Lidia. Menurut Lidia yang merupakan mantan aktivis lingkungan hidup itu, seharusnya ada imbauan khusus dari pihak terkait seperti kepolisian agar menegur penjual pistol mainan tersebut. Teguran tersebut, katanya lagi, diperlukan guna menghindari korban sebab jika peluru plastik itu mengenai mata, maka anak akan menderita cacat seumur hidup. Sementara itu, Wakapolres Padang, AKBP Wisnu Handoko mengatakan, pihak kepolisian sejauh ini belum dapat melakukan tindakan tegas untuk melarang pedagang berjualan pistol mainan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.