Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Dipicu SMS Gelap, Jumlah Pengungsi Naik Lagi

Kompas.com - 09/09/2010, 03:29 WIB

Kabanjahe, Kompas - Jumlah pengungsi korban letusan Gunung Sinabung kembali melonjak dalam dua hari terakhir pasca-letusan pada Selasa dini hari. Sebagian besar pengungsi tambahan itu merupakan warga yang tinggal di luar radius 6 kilometer dari Gunung Sinabung.

Selain akibat meningkatnya aktivitas vulkanik Sinabung, penambahan jumlah pengungsi juga dipicu oleh beredarnya pesan singkat melalui telepon seluler (SMS) gelap yang mengatakan bahwa Gunung Sinabung akan meletus lagi.

Posko Utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo mencatat, hingga Rabu (8/9) pukul 17.00 jumlah pengungsi mencapai 27.259 jiwa. Padahal, tiga hari sebelumnya jumlah pengungsi hanya 20.042 jiwa.

Penambahan jumlah pengungsi itu mulai mengalir pada Selasa siang sampai Rabu siang. Di tempat pengungsian Jambur Adil Makmur, Kabanjahe, misalnya, pengungsi mencapai 4.937 jiwa dari sebelumnya hanya 3.500 jiwa. Begitu juga dengan Jambur Dalihan Natolu, pengungsi bertambah dari sekitar 1.200 jiwa menjadi 1.586 jiwa.

Kepala Bidang Humas Kabupaten Karo sekaligus Koordinator Informasi Posko Utama BPBD Karo Johnson Tarigan memprediksi, jumlah pengungsi saat ini lebih dari 35.000 jiwa. Alasannya, jumlah warga yang tinggal di 25 desa di tiga kecamatan dalam radius 6 kilometer dari Gunung Sinabung saja mencapai 32.000 jiwa. Padahal, saat ini banyak warga yang tinggal di luar radius 6 kilometer dari Sinabung ikut mengungsi, seperti Pertegihan, Tiga Pancur, dan Kurbakti.

”Pengungsi bertambah setelah letusan terakhir, Selasa, tanggal 7 September pukul 00.23,” kata Johnson di posko utama.

Hari Selasa (7/9) Sinabung meletus lagi, menyemburkan asap hitam bercampur debu setinggi 5.000 meter dari puncak gunung. Letusan disertai gemuruh dan getaran yang terasa hingga radius 8 kilometer dari gunung. Ribuan warga yang sudah pulang ke desa kembali mengungsi. ”Meskipun daerah kami aman, kami tetap waswas,” papar Indra Tarigan (42), warga Desa Perteguhan, Kecamatan Simpang Empat, sekitar 12 kilometer dari Gunung Sinabung.

SMS gelap

SMS gelap yang mengatakan bahwa Gunung Sinabung akan meletus beredar sejak Selasa (7/9) malam hingga Rabu pagi. ”Itu menyesatkan dan tidak benar. Kami hanya memberi informasi soal aktivitas gunung, bukan meramal gunung akan meletus,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono.

Sementara itu, Bupati Karo Daulat Daniel Sinulingga langsung membuat selebaran bahwa berita tersebut bohong. Informasi soal Gunung Sinabung yang benar hanya bisa didapat dari posko utama atau PVMBG.

Penambahan pengungsi tersebut dapat diatasi setiap pengelola tempat pengungsian dengan baik sehingga tidak ada yang telantar. Apalagi, jumlah logistik masih sangat mencukupi. ”Kami menunjuk satu koordinator tiap-tiap desa agar mudah mengatur pengungsi,” kata koordinator lapangan pengungsian Jambur Adil Makmur, Ramlan Barus.

Untuk mengusir rasa bosan, beberapa pengungsi berinisiatif menjenguk desanya pada siang hari dan kembali ke pengungsian pada sore hari. (MHF)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com