Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelang Bandeng Jadi Adu Gengsi

Kompas.com - 07/09/2010, 23:10 WIB

GRESIK, KOMPAS.com- Tradisi tahunan lelang bandeng di Gresik yang digelar malam ini kembali digelar. Lelang yang biasa digelar setiap malam tanggal 29 Ramadhan kali ini melelang dua bandeng maskot dan enam bandeng kawak.

Panitia Lelang Bandeng 2010 Syamsul Arifin, Selasa (7/9/2010) malam ini menyebutkan, bandeng maskot meru pakan hasil budidaya petambak tradisional lokal Gresik. Bandeng kawak berukuran besar dilelang dengan model cash and carry.

Bandeng maskot yang dilelang tahun ini memang bukan asli piaraan petambak Gresik, melainkan milik Sirojul Munir, warga Desa Tanjung Wedoro, Mengare, Kecamatan Bungah. Beratnya 6 kg. Tahun lalu bandeng Sirojul Munir seberat 7,05 kg dilelang Rp 10 juta.

Ada lagi  bandeng maskot milik Askur, asal Ujungpangkah seberat 8,1 kg. Tahun lalu bandeng Askur seberat 6 kg dilelang Rp 8,7 juta.

Pemerintah Kabupaten Gresik memberi apresiasi terhadap usaha petambak Gresik yang membudidayakan bandeng yang diikutkan lelang dengan hadiah hadiah berupa umroh ke tanah suci. Selain itu juga diberikan hadiah sepeda motor.

Lelang bandeng Gresik juga dimeriahkan pasar bandeng. Sejumlah pedagang bandeng, ikan budidaya dan ikan hasil tangkapan, pedagang pakaian, makanan, mainan dan aksesoris menyemarakkan traidisi tahunan ini di Jalan Samanhudi, Gubernur Suryo, HOS Cokroaminot o, Raden Santri, Basuki Rahmat, Usman Sadar, Akim Kayat, dan Wakhid Hasyim.

Tradisi ini juga membangkitkan ekonomi masyarakat Gresik. Karang taruna membuka jasa parkir bagi pengunjung.

Lelang bandeng tahun ini dibuka Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf. Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Gresik, Haris Irianto menyatakan, Pemkab Gresik menargetkan perputaran uang dari acara ini mencapai Rp 3,5 miliar. Pedagang yang ikut serta sekitar 1.200 pedagang.

Tradisi lelang bandeng Gresik berawal dari kebiasaan masyarakat Gresik mengonsumsi bandeng saat Lebaran. Semakin besar bandeng yang disuguhkan semakin terpandanglah orang itu. Namun, karena bandeng yang besar terbatas, maka digelar lelang bandeng. "Intiny a bandeng menunjukkan prestise seseorang dalam masyarakat," kata Haris.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com