Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Ganyang Malaysia sampai Tegal

Kompas.com - 30/08/2010, 20:38 WIB

SLAWI, KOMPAS.com — Ratusan orang yang tergabung dalam Simphoni Kebangsaan berunjuk rasa di kawasan Monumen Gerakan Banteng Nasional (GBN) Slawi, Kabupaten Tegal, Senin (30/8/2010) sore. Mereka yang terdiri dari mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Tegal dan sekitarnya meneriakkan perlawanan terhadap Malaysia. Para peserta unjuk rasa juga membakar bendera negara tersebut.

Mereka menilai, Malaysia telah merendahkan harga diri bangsa Indonesia sehingga perlu dilawan. Koordinator unjuk rasa, Fatkhurohman, mengatakan, Malaysia telah merendahkan bangsa Indonesia dari berbagai sisi, seperti budaya, kedaulatan, dan bahasa.

"Bahkan, Malaysia juga bersikap semena-mena terhadap para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di negara tersebut. Kami melakukan ini atas dasar rasa kebangsaan dan nasionalisme," katanya.

Oleh karena itu, ia dan para pengunjuk rasa lainnya meminta Pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terhadap Malaysia. Selama ini, lanjutnya, Pemerintah masih belum bersikap tegas terhadap Malaysia.

Bahkan, para pemuda dari Kabupaten Tegal siap menjadi sukarelawan untuk dikirim ke Malaysia. Dari hasil pendataan Simphoni Kebangsaan, jumlah pemuda yang menyatakan kesiapannya menjadi sukarelawan melawan Malaysia sebanyak 500 orang.

Amirudin, peserta unjuk rasa lainnya, mengatakan, bangsa Indonesia harus yakin bisa menang melawan Malaysia. "Kedaulatan bangsa dan Tanah Air Indonesia harus terus dijaga. Rakyat Indonesia pasti menang," ujarnya.

Dalam unjuk rasa tersebut, mereka menyatakan sembilan pernyataan sikap. Para pengunjuk rasa meminta Pemerintah melindungi seluruh warga negara Indonesia, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan untuk semangat bersama menghadapi musuh, siap menjadi sukarelawan melawan Malaysia, menyerukan boikot terhadap semua produk Malaysia, serta meminta penghentian tayangan budaya yang berbau Malaysia, seperti Upin dan Ipin.

Mereka juga meminta Pemerintah menindak warga Malaysia yang melakukan kejahatan, seperti mencuri kayu dan ikan, meminta Pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia, mendesak Pemerintah bersikap tegas terhadap Malaysia, serta mendesak Pemerintah melakukan mobilisasi umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com