Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HMI Kendari Tolak Pembangunan Masjid

Kompas.com - 24/08/2010, 13:26 WIB

KENDARI, KOMPAS.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garuda Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara melakukan aksi demo di gedung DPRD Sultra,  Selasa (24/8/2010) menolak pembangunan masjid di Teluk Kendari.      Mereka menolak karena pembangunan masjid itu merupakan pemborosan anggaran dan meminta DPRD Sultra untuk tidak mengalokasikan anggaran pembangunan masjid itu.      Ketua Umum HMI Cabang Kendari Saifin dalam pernyataan sikapnya mengatakan, rencana pembangunan masjid di Teluk Kendari yang diberi Mesjid Al’Alam itu  dianggap hanya merupakan program yang sifatnya simbolik, yang dikhawatirkan hanya akan meninggalkan kesan sesaat apalagi bukan yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat Sultra.      Menurut Saifin, dana pembangunan masjid yang mencapai Rp 250 miliar itu lebih baik digunakan untuk kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti pemberdayaan masyarakat miskin. "Kita tidak inginkan kesalahan yang telah terjadi masa lampau oleh gubernur sebelumnya itu terjadi seperti pembangunan Menara Tugu Persatuan yang hingga kini belum juga selesai meskipun anggaran tugu persatuan itu masih jauh di bawah anggaran pembangunan masjid Al’Alam," katanya.     Ia menegaskan, menolak rencana pembangunan Mesjid Al’Alam oleh Gubernur Sultra H Nur Alam yang sarat dengan pemborosan dan menghambur-hambur uang rakyat.  "Masjid Raya Al-Kautzar yang berada di tengah Kota Kendari saja, hanya saat tertentu saja dipadati jemaah. Bagaimana dengan pembangunan masjid teluk yang dibangun di tengah teluk, tentu jemaah yang akan menunaikan shalat itu adalah masyarakat tertentu saja yang memiliki kendaraan khusus," kata Adi salah satu pengunjuk rasa dari LSM Garuda.      Ia mengatakan, pembangunan masjid di Teluk Kendari terkesan mengada-ngada, alasannya karena masih banyak tempat lain untuk dijadikan tempat membangun masjid.   Wakil Ketua DPRD Sultra, La Pili saat menerima pengunjukrasa itu mengatakan pembangunan masjid yang tiang pancangnya mulai ditanam 17 Agustus 2010 itu, anggarannya tidak menyentuh APBD, tetapi merupakan sumbangan yang diharapkan dari pihak ketiga.      "Inisiatif pembangunan masjid di tengah Teluk Kendari itu memang merupakan hak inisiatif dari pemerintah dalam hal ini Gubernur Sultra, sementara dari pihak legislatif tidak semuanya menerima dengan alasan tidak menggunakan dana APBD," katanya.      Oleh karena itu, kata polistisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sultra itu meminta kepada mahasiswa dan LSM yang menyampaikan aspirasi terkait penolakan pembangunan masjid itu agar bersama-sama untuk mengawal dan mengawasi jalannya pembangunan masjid yang anggarannya itu cukup besar.      Sebagai gambaran bahwa pembangunan mesjid di Teluk Kendari akan berdiri tepat di tengah teluk dengan luas  pembangunan seluruhnya mencapai 12.692 meter persegi. Meliputi, tiga bangunan utama yakni lantai ’basement’ terdiri dari ruang shalat ukuran 50,4 X 50,4 meter atau seluruhnya mencapai 2.540 meter persegi, kemudian lantai dua meliputi ruang shalat jemaah seluas 1.762 meter persegi, sehingga total ruang sholat sebesar 4.302 meter persegi dan akan dapat menampung jamaah sebanyak 6.000 orang.      Sebagai langkah awal kelanjutan pembangunan mesjid itu, pemerintah provinsi telah menyediakan dana melalui APBD 2010 sebesar Rp 10 miliar untuk pembangunan 32 dari 509 tiang pancang dari keseluruhan masjid itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com