BANTUL, KOMPAS.com — Harga tembakau lokal Siluk menembus Rp 100.000 per kilogram dari harga normal Rp 60.000 per kg. Minimnya pasokan akibat hasil panen tak maksimal menjadi pemicu utamanya. Meski menguntungkan, sebagian petani justru beralih ke kacang tanah karena takut gagal panen akibat cuaca tak menentu.
Sugiman, Ketua Kelompok Tani Ngudi Lestari Dusun Siluk II, Desa Selopamioro, Imogiri Bantul, Rabu (11/8/2010), mengatakan, tingginya harga tembakau sangat menggembirakan petani. Sayangnya, di tengah tingginya harga, pasokan justru minim karena saat panen hasilnya tak maksimal.
"Panenan kemarin hasilnya buruk. Banyak daun tembakau yang dimakan hama sebangsa ulat sehingga produksinya turun. Tembakau tidak tahan dengan hujan. Begitu terguyur hujan selama beberapa hari pasti perkembangannya jelek," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.