Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Makanan Butuh Gula 2,2 Juta Ton

Kompas.com - 10/08/2010, 21:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menghitung, total kebutuhan gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman sebesar 2,2 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 1,2 juta ton adalah kebutuhan gula rafinasi untuk industri besar, sedangkan sisanya sebesar 1 juta ton adalah kebutuhan untuk industri makanan dan minuman skala kecil dan menengah.

"Hingga akhir Juli jumlah gula rafinasi yang sudah dipenuhi untuk industri sebesar 900.000 ton," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman. Artinya, hingga akhir tahun nanti, industri makanan dan minuman masih kekurangan pasokan gula rafinasi sebanyak 1,3 juta ton.

Adhi menjelaskan, pada bulan-bulan biasa kebutuhan gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman skala kecil dan menengah sekitar 100.000 ton per bulan. "Kalau menjelang puasa dan lebaran kebutuhannya meningkat menjadi sekiar 150.000 ton per bulan," ungkapnya.

Adhi berharap, para produsen gula rafinasi bisa merealisasikan impor gula mentahnya sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sebab jika para produsen tidak segera merealisasikan impor raw sugar, ia khawatir akan terjadi kekurangan stok gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman.

Catatan saja, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor gula mentah kepada 8 perusahaan gula rafinasi yang juga sekaligus importir gula mentah. Kedelapan perusahaan itu adalah PT Makasar Tene, PT Duta sugar International dan PT Dharmapala Usaha Sukses, PT Angels Product, PT Jawamanis Rafinasi, PT Sentra Usahatama Jaya, PT Permata Dunia Sukses Utama. PT Sugar Labinta. Total izin impor raw sugar yang sudah dikeluarkan tersebut mencapai 526.240 ton.

Izin impor gula mentah ini berlaku untuk jangka waktu tiga bulan. Izin impor gula mentah ini diberikan dari bulan Juli hingga September 2010. (Herlina KD/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com