AMBON, KOMPAS.com - Setelah menghadiri puncak acara "Sail Banda 2010 dan mencanangkan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional di Demaga Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, Selasa (3/8/2010) siang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menuju Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon.
Dengan menggunakan pesawat Kepresidenan 737-800 Garuda Indonesia, Presiden dan rombongan dijadwalkan menuju Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara. Namun, meski rombongan sudah tiba di Bandara Pattimura, namun sampai menjelang pukul 14.00 WIT, belum terlihat tanda-tanda pesawat Kepresidenan akan lepas landas.
"Kalau hujan, Presiden biasanya minta tunggu sampai reda. Sebetulnya, kalau sudah terbang 10 menit, udaranya sudah clear," bisik seseorang, yang didengar Kompas, yang saat ini sudah berada di dalam pesawat bersama sebagian kecil rombongan Presiden lainnya.
Hujan lebat dan kadang-kadang gerimis memang terlihat masih turun membasahi landasan. Mendung dan hujan di Kota Ambon, sebenarnya sudah turun sejak Senin (2/8/2010) malam lalu hingga hari ini. Akibat hujan disertai angin, karpet merah yang sudah terpasang dari pintu ruang VIP Bandara Pattimura hingga dekat pintu depan pesawat terlihat basah kuyup. Kompas juga menyaksikan perwira TNI-AU dan Kapten Pilot Yudi Fajari turun untuk mendiskusikan cuaca dan kepastian penerbangan.
Beberapa petugas berlindung di balik jas hujan maupun sayap pesawat. Sejumlah spanduk milik bank nasional yang mendukung acara "Sail Banda 2010" juga tampak berjatuhan di pinggir jalan di sisi bandara.
Bahkan, sebuah baliho selamat datang yang berada di sisi pintu masuk ruang kedatangan VIP, yang bergambar Presiden dan sejumlah menteri bersama Gubernur Maluku Albert Karel Ralahalu sobek dan roboh. Sobekan berada tepat di antara gambar Gubernur Maluku yang tengah bersalaman dengan Presiden Yudhoyono.
Namun, baliho besar lainnya --yang berada di sisi lainnya ruang VIP Bandara Pattimura dan bergambar Presiden dan Ibu Negara Ny Ani berdamping-- terlihat tetap kokoh berdiri meskipun hujan angin terjadi sebelum kedatangan rombongan Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.